Ini Pesan Menggetarkan Ibunda Saat Gus Imin Minta Doa Restu akan Daftar Cawapres ke KPU
Jakarta (SI Online) – Bakal calon presiden Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadi kontestan dalam Pilpres 2024 pada Kamis pagi, 19 Oktober 2023.
Sebelum berangkat ke KPU, Anies dan Muhaimin sama-sama melakukan sungkeman, meminta restu kepada masing-masing ibunda mereka.
Aktivitas pagi di kediaman Gus Imin -sapaan akrabnya- di rumah dinas Wakil Ketua DPR di kawasan Widya Chandra, Jakarta, dimulai dengan shalat subuh berjamaah.
Usai shalat, Gus Imin kemudian sungkem kepada ibundanya, Ibu Nyai Muhasonah Iskandar.
Kepada sang ibu, Gus Imim meminta doa dan keridaan agar diberikan kelancaran dan kemenangan.
“Nyuwun pandungone (minta doanya), nyuwun izin pamit ngelaksanakaken amanat perjuangan (minta izin pamit melaksanakan amanat perjuangan), nyuwun pengapunten (minta maaf), nyuwun restune (minta restunya), nyuwun diridhai (minta ridhanya), minta doakan mugi-mugi sedoyo lancar, slamet dan menang (minta didoakan semoga semua lancar, selamat dan menang),” kata Gus Imin saat bersimpuh di hadapan sang ibunda.
Mendengar permintaan sang putra, pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar itu pun mendoakan. Namun, sebelum berdoa, ia memberikan sejumlah pesan kepada Gus Imin:
“Sebelum saya berdoa, saya sedikit akan memberi pesan pada anak saya,” kata Nyai Muhasonah.
“Anakku Abdul Muhaimin Iskandar, pertama saya pesan: innamal a’malu binniyat. Niatnya supaya ditata.
Pertama, niat membela agama Islam, kedua niat membela kebenaran, membela yang benar, ketiga membela NKRI, keempat memperjuangkan rakyat kecil. Dan masih banyak lagi, (tapi) empat saja.
Yang kedua, supaya hati ini ditata. Antara raja’ dan khauf. Antara mengharap rahmat Allah dan takut. Jadi jangan terlalu pede (percaya diri, red) mesti menang, jangan, jangan terlalu takut kalau kalah gimana, tidak. Tapi tengah-tengah. Mengharap rahmat Allah, pertolongan Allah, mudah-mudahan menang, dan juga punya takut kalau nanti kalah.
Yang ketiga, iman itu sebenarnya kalau sudah disaring tinggal dua. Seperti telur yang direbus, kemudian dibelah jadi dua, yang separuh itu syukur, yang separuh sabar. Syukur kalau nanti menang, sabar kalau nanti kalah. Ini harus ditata.