Inilah Tips Menanamkan Tanggung Jawab pada Anak
Ayah harus sejalan dengan apa yang ibu lakukan pada anaknya, sehingga anak tidak bingung dan mendapat figur yang tepat untuk ditiru. Orang tua perlu mengetahui perkembangan fisik dan psikis anak, sehingga dapat menentukan cara yang tepat untuk melatih rasa tanggung jawab.
Orangtua menjadi model yang pertama dan paling berpengaruh bagi anak untuk memberi pengarahan dan contoh yang baik. Bukan hanya menyuruh saja tanpa bimbingan. Anak belajar dengan meniru apa yang biasa ia lihat sehari-hari. Jika fondasi lingkungan keluarga sudah kuat, maka anak akan dapat mengembangkan tanggung jawabnya terhadap masyarakat.
Orang tua harus membentuk lingkungan yang kondusif, sehingga anak dibiasakan berada dalam lingkungan yang positif. Anak harus dijauhkan dari budaya hura-hura yang tidak bertanggungjawab, seperti hedonisme (gaya hidup yang mengagungkan kenikmatan duniawi semata).
Orang tua mengkomunikasikan tujuan serta manfaat ketika menyuruh anak melakukan sesuatu. Orang tua terus mengasah keterampilan gaya komunikasinya agar bisa memotivasi anak. Bina hubungan erat orang tua dan anak. Seringlah mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan tanggung jawab.
Orangtua harus berperan sebagai pendidik bukan hanya pengajar. Bukan hanya menyampaikan materi atau transfer ilmu, tetapi transformasi pengetahuan. Yaitu mengubah perilaku anak, baik intelektualnya, perkembangan dan stabilitas emosionalnya, sampai spiritualnya.
Orangtua tidak over protektif, karena anak akan hidup dalam bayang-bayang keinginan orangtuanya. Anak tidak bahagia, bahkan sangat tersiksa, dengan apa yang dijalaninya. Hal ini dapat menghambat proses tumbuh kembang sang anak menuju kedewasaannya.
Beri anak kesempatan untuk menentukan pilihannya, sehingga anak belajar menimbang dan mengambil keputusan tanpa tergantung orang lain. Contoh memilih baju atau buku.
Berikan penghargaan (misalnya pujian) yang sewajarnya kepada anak bila ia berhasil menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik. Orangtua tidak hanya menghargai hasil akhir dari usaha anak, namun juga proses mental yang dilalui anak. Sehingga anak merasa dipahami.
Beri hukuman yang terkontrol dan proporsional ketika anak tidak bertanggung jawab. Orangtua tidak harus marah, tetapi cukup dengan memberi tahukan kepada anak bahwa tindakannya yang tidak bertanggungjawab itu membuat orangtua kecewa.