Innalillahi, Budayawan Betawi Ridwan Saidi Meninggal Dunia
Ridwan juga pernah aktif dalam kegiatan Muktamar Rakyat Islam se-Dunia di Irak pada 1993. Selain itu, Ridwan Saidi juga pernah aktif pada Festival Budaya Babylonian (Babylonian Cultural Festival) di Irak pada 1994.
Pada 2003, Ridwan Saidi menjadi Ketua Steering Committee Kongres Kebudayaan.
Ia juga pernah menjadi Ketua Komite Waspada Komunisme dan menjadi Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Renaissance.
Sebagai seorang penulis dan intelektual, puluhan karya tulis telah ia hasilkan. Baik dalam bidang budaya, sejarah, maupun politik. Ridwan mengaku telah menulis lebih dari 60 judul buku dan juga novel.
Di antara karyanya itu antara lain: “Golkar Pasca Pemilu 1992” terbit pada 1993, “Anak Betawi Diburu Intel Yahudi” terbit 1996, “Profil Orang Betawi: Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadatnya” terbit 1997, “Sekitar Tuntutan Rakyat Kembali ke UUD 1945”, Orasi Dalam Acara Memorandum Kembali kepada UUD 1945 oleh: Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang diterbitkan oleh Indonesia Berhimpun pada 2006, “Piagam Jakarta: Tinjauan Hukum dan Sejarah” terbit 2007, “Aku HMI: Narasi Ridwan Saidi” terbit 2015, “Golok Wa Item: Sejarah Power System Sunda Kalapa” terbit 2015.
Kemudian “Khazanah Tatar Sunda: Tinjauan Historis” terbit 2016, “Si Manalagi: Narasi Epos Betawi” terbit 2016, “Facta Documenta Jakarta” terbit 2016, “Sejarah Tangerang Selatan” terbit 2016, “Kampungku Kemayoran” terbit 2017, “Palmera: Fakta Kekerabatan Purba Indonesia”, terbit 2017, “Langkah Bersejarah Dahlan Abdullah” (Wali kota Jakarta 1942-1945 dan Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat 29 Agustus 1945) terbit 2018, dan “Riwayat Tanjung Priok dan Tempat-Tempat Lama di Jakarta,” terbit 2010.
Selain karya cetak, juga terdapat beberapa karya yang diterbitkan secara daring dalam versi buku elektronik.
red: farah abdillah