Insan Mokoginta: Mualaf yang Jadi Pakar Kristologi
Ia pun kemudian sering berdebat dengan para pendeta lewat SMS (sebelum ada whatsapp). Ia pertama kali berdebat dengan pendeta Karsan dari Aceh. Ia juga pernah berdebat dengan Pendeta Gereja Gideon Brimbob Depok, Pendeta Freddy. Debatnya ini kemudian ia bukukan dengan nama “Kontroversi Sabat dan Debat Qur’an vs Bible via SMS.”
Debatnya dengan Pendeta Purnamawinangun ia bukukan dengan judul buku “Pendeta Menghujat, Mualaf Meralat.”
Selain debat dengan SMS, ia pun menggelar debat terbuka yang dihadiri publik baik dari kalangan Islam maupun Kristen. Sekitar tahun 2004, ia bersama Arifin Nababan dan Yusuf Ismail berdebat dengan para pendeta Kristen: M Fatah, Yoshua dan kawannya. Debat itu dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede dan dihadiri lebih kurang 200 orang. “VCD debat ini dicetak berjuta-juta keping dan ini rekor VCD penjualan terbanyak,” terang peraih Mualaf Award enam kali ini.
Ia dan kawan-kawannya pun pernah berdebat dengan pendeta Syaifudin Ibrahim yang pernah ditahan polisi (tahun 2013, 2014, dan 2015). Saat itu dirinya, Arifin Nababan dan Kainama berdebat dengan pendeta Syaifudin Ibrahi, Yoshua Tewu dkk. Debat dilakukan di Gedung Sinar Kasih, Cawang dengan penonton sekitar 300 orang. Debat itu diberi judul: Yesus 100% Tuhan atau 100% Manusia?
Ia pun pernah berdebat dengan pendeta Yoshua, dengan judul “101 Bukti Yesus Bukan Tuhan vs 1001 Bukti Yesus Tuhan.” Perdebatannya dengan pendeta Yochanan Johny Mema tahun 2015, membuat pendeta ini masuk Islam dan setahun kemudian disusul anaknya.
Seiring dengan waktu, kegiatan dakwah Ustadz Insan –khususnya tema Kristologi- sangat padat. Hampir tiap hari ia mendapat undangan dakwah ke seluruh penjuru tanah air. Bahkan di masjid-masjid kampus ia pun pernah singgahi. Mulai dari masjid Kampus Salman ITB, masjid UI, masjid IPB, masjid ITS dan lain-lain.
“Saya pernah juga diundang di universitas Wollongong Australia, kampus MARA Malaysia, Hongkong dan Singapura,” paparnya dengan wajah bangga.
Lebih dari 50 buku tentang Kristologi ia tulis. Apa motivasi dakwah laki-laki enerjik dan pengusaha ini?
“Saya ingin meyakinkan bahwa Nabi-Nabi selain Rasulullah Muhammad Saw adalah nabi-nabi lokal, perundangannya sudah selesai. Digantikan Nabi Muhammad yang diutus bukan hanya untuk orang Arab, tapi untuk alam semesta,” terang mantan Ketua Dewan Da’wah Depok ini.
Dalam surat Saba ayat 28 dijelaskan: “Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Dan dalam surat Al Anbiya 107, Allah SWT menjelaskan: “Dan tidaklah Kami mengutusmu (Muhammad), kecuali untuk rahmat alam semesta.”
21-22 Juli 2017 di Kabupaten Palu, merupakan pengalaman yang paling mengesankan bagi Ustadz Insan. Saat itu ia mengajak kami ke Palu. Di desa sekitar pantai itu, saat itu ia berhasil mensyahadatkan 25 orang.