Insiden Kursi di Turki Membuat Presiden Dewan Eropa Sulit Tidur
Berlin (SI Online)-Presiden Dewan Erop, Charles Michel, mengaku mengalami malam yang buruk karena rasa malunya atas insiden pengaturan tempat duduk pada pertemuan di Ankara, Turki, Selasa pekan lalu.
Pengakuan itu diungkapkan MIchel pada surat kabar Jerman, Handelsblatt.
“Saya tidak merahasiakan fakta bahwa saya tidak bisa tidur nyenyak di malam hari karena adegan itu terus berulang di kepala saya,” ungkap Michel kepada Handelsblatt.
Dia menambahkan jika memungkinkan dia akan kembali pada peristiwa itu dan memperbaikinya.
Presiden perempuan pertama Komisi Eropa Ursula Von der Leyen menyatakan keterkejutannya dan mengangkat tangan tidak percaya ketika dia melihat Michel telah mengambil satu-satunya kursi yang tersedia di sebelah Presiden Turki Tayyip Erdogan pada pertemuan tersebut.
Dalam kejadian itu, tertangkap kamera, Ursula Von der Leyen akhirnya didudukkan ke sofa, yang letaknya lebih jauh dari kursi Erdogan.
Baca juga: Gara-gara Kursi, PM Italia Tuding Presiden Erdogan Diktator
Komisi Eropa mengecam perlakuan Turki yang tidak menyediakan kursi bagi ketuanya, Ursula von der Leyen, saat bersama rekannya, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, bertemu Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan.
Dalam video pertemuan di Ankara itu tampak Ursula Von der Leyen terlihat bingung ketika Erdogan dan Michel mengambil dua kursi di depan bendera Uni Eropa dan Turki.
“Ehm,” gumam Ursula Von der Leyen, sambil mengangkat tangannya dengan putus asa.
Akhirnya dia duduk di sofa agak jauh dari rekan-rekannya, di seberang Menteri Luar Negeri Turki, seseorang di bawahnya dalam urutan protokol diplomatik.
Ursula Von der Leyen, sebagai Presiden Komisi Eropa, adalah Kepala Eksekutif Uni Eropa (UE).
Sedangkan Michel, presiden Dewan Eropa, mewakili pemerintah negara anggota.
Brussels mengharapkan keduanya diperlakukan dengan protokol yang diperuntukkan bagi seorang kepala pemerintahan.
“Presiden komisi itu jelas terkejut,” ujar juru bicara Komisi Eropa Eric Mamer, bersikeras von der Leyen seharusnya diperlakukan persis dengan cara yang sama seperti Michel. [sindonews.com]