NUIM HIDAYAT

Insyaallah Anies Akan Bentuk Ormas

Saat ini ramai di masyarakat menunggu Anies akan bentuk ormas atau partai. Sebagian pendukung Abah ingin Anies bentuk partai. Sebagian yang lain ingin bentuk ormas. Masing-masing dengan argumennya.

Mereka yang ingin partai berargumen, bahwa hanya dengan partai Anies akan efektif untuk mencalonkan diri sebagai presiden di 2029. Dengan punya partai sendiri, Anies bisa mandiri dan tidak tergantung partai lain dalam urusan pilpres.

Mereka yang menginginkan ormas, menyatakan bahwa Anies kini adalah tokoh lintas partai. Dengan membentuk partai, justru malah menghalangi simpati partai-partai lain kepada Anies. Di samping itu partai perlu biaya besar dan partai juga rawan konflik di dalamnya. Beberapa tokoh yang membentuk partai akhir-akhir menunjukkan suara partainya kecil dan tidak lolos ke parlemen.

Dengan adanya ormas, maka Anies akan lebih lincah geraknya. Selain itu, pata pendukung Anies juga mempunyai wadah untuk gerak di masyarakat. Para pendukung yang lintas partai ini dapat melakukan aksi-aksi sosial yang makin akan melambung citra baik Anies.

Sebenarnya tanpa ormas atau partai pun Anies tetap mempunyai daya magnet yang tinggi. Seperti kita lihat saat ini, undangan untuk mantan Menteri Pendidikan ini terus mengalir dari berbagai wilayah di tanah air. Baik dari perguruan tinggi, pesantren, sekolah atau LSM. Anies diundang kampus UI, UNS, UGM, ITB dan lain-lain.

Anies adalah pemimpin informal Indonesia saat ini. Bila pemimpin formal memerlukan status keformalan untuk berperan di masyarakat, Anies tidak. Meski ia tidak punya jabatan apapun, tapi Anies tetap berperan besar dalam masyarakat. Di tiap acara yang ada Anies, masyarakat berbondong-bondong untuk menyaksikan. Mereka pun berebut untuk berfoto bersama. Mereka selalu menantikan pemikiran dan gagasan Anies yang seringkali out of the box.

Selain menghadiri undangan yang terus mengalir, kini Anies juga punya program Anies Baca Buku. Program yang disiarkan lewat YouTube ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Ratusan ribu orang melihat lewat YouTube, Instagram, Twitter, atau grup grup WhatsApp.

Meski digagalkan dengan curang pada pilpres 2024 lalu, tapi kepemimpinan Anies terus diharapkan oleh masyarakat. Bila mantan presiden Jokowi atau presiden Prabowo mengerahkan aparat untuk mengumpulkan massa bila kunjung ke daerah, maka Anies tidak perlu melakukan itu. Tiap-tiap ia berkunjung ke daerah, masyarakat berduyun-duyun dengan biaya sendiri mengerumuninya.

Maka bisa diprediksi pilpres tahun 2029 nanti, Anies masih menjadi incaran parpol-parpol untuk menjadi capres. Minimal Nasdem dan PKS akan tetap mencalonkan Anies. Mereka belum memiliki kandidat yang sehebat Anies.

Kelebihan Anies adalah ia pemimpin yang memberikan teladan. Jejak rekamnya sejak menjadi Ketua Senat UGM, Menteri Pendidikan atau Gubernur adalah membanggakan. Seperti kata Sun Tzu, “A leader leads by example, not by force.” Atau kata John C. Maxwell, “A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way.”

Anies selalu melaksanakan dengan baik amanah yang diembannya. Ia tidak pernah menyelewengkan atau memanfaatkan amanah kepemimpinan itu untuk dirinya sendiri atau kelompoknya. Amanah yang diembannya selalu dilaksanakan untuk sebesar-besarnya manfaat bagi masyarakat luas. Akhirnya kita diingatkan filosof Plato dalam soal kepemimpinan, ”The measure of a man is what he does with power.” Wallahu alimun hakim.

Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik

Artikel Terkait

Back to top button