Islam Agama yang Tinggi
Sebagai muslim, kita dituntut untuk mengenal Islam (makrifatul Islam) dan masuk ke dalam Islam secara totalitas. Dengan mengenal Islam seseorang akan mampu berkomitmen untuk menjadikan hidup hanya untuk Islam, bukan mencari penghidupan dari Islam sesuai sumpah janji yang selalu diikrarkan.
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al-An’am [6]: 162).
Berbeda dengan agama lain, nama agamanya berasal dari nama tempat atau nama penyebarnya atau lainnya. Sedangkan Islam berasal kata bahasa Arab yang memiliki banyak arti yang menunjukkan tentang karakteristik dari para pemeluknya.
Pertama, islamul wajhi (menundukkan wajah). Islam berasal dari kata islaamul wajhi yang berarti menundukkan wajah (QS Al-Baqarah [2]: 112). Dari makna ini menunjukkan bahwa seorang muslim itu berarti orang yang menundukkan wajahnya di hadapan Allah SWT, karena rasa hormatnya kepada-Nya. Tunduk dan patuh dalam menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Kedua, al-istislam (berserah diri). Islam itu berasal dari kata istislaam yang berarti berserah diri (QS Ali Imran [3]: 83). Seorang muslim berarti orang yang berserah diri kepada Allah; apapun yang akan diperbuat oleh Allah kepada dirinya ia akan pasrah, menyerah, ridha. Seorang muslim juga berarti orang yang taat mengikuti aturan-aturan Allah SWT.
Ketiga, as-salaamah (suci dan bersih). Islam juga berasal dari kata as-salaamah yang artinya suci dan bersih (QS As-Syu’ara [26]: 89). Seorang muslim berarti orang yang bersih badan pakaian, pikiran dan hatinya. Kebersihan merupakan kekhasan Islam, sehingga bab thaharah (bersuci) menjadi yang pertama dalam fiqh.
Keempat, as-salaam (selamat sejahtera). Islam berasal dari kata as-salaam yang artinya selamat sejahtera (QS Al-An’am [6]: 54). Hal ini menunjukkan bahwa seorang muslim itu selalu memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi orang lain. Ucapan salam adalah khas bagi muslim, Rasulullah Saw mendorong umatnya agar menebarkan salam kepada orang yang dikenal dan yang tidak dikenal, salam juga ucapan para penghuni surga (QS Ar-Ra’d [13]: 24), dan ucapan dari Allah (QS Yasin [36]: 58).
Kelima, as-silm (perdamaian). Islam juga berasal dari kata as-silmu atau as-salmu yang berarti perdamaian (QS Al-Anfal [8]: 61). Hal ini menujukkan bahwa Islam adalah agama damai, bukan agama kekerasan. Seorang muslim berarti orang yang selalu menebarkan kedamaian di muka bumi.
Dari semua makna di atas menunjukkan, bahwa Islam itu berarti menundukkan wajah ke hadirat Allah, berserah diri kepada Allah, kesucian dan kebersihan, keselamatan dan kesejahteraan, serta perdamaian.
Dengan demikian, Islam adalah agama yang dibenarkan dan diridhai oleh Allah (QS Ali Imran [3]: 19), dan siapa yang mencari agama selain Islam maka akan ditolak dan di akhirat menjadi orang yang merugi (QS Ali Imran [3]: 85).
Sebagai agama, Islam memiliki beberapa sebutan yang menjelaskan hakikat dari Islam. Sebutan itu sebagian terkait dengan maknanya secara bahasa dan ada juga yang terpisah.
Pertama, al-khudhu (ketundukan). Bararti Islam adalah agama yang menekankan pada ketundukan manusia pada Sang Pencipta. Seorang muslim berarti orang yang tunduk pada perintah dan larangan Allah agar menjadi orang yang bertakwa. Ibadah shalat merupakan salah satu contoh ketundukan seorang muslim, terutama pada saat rukuk dan sujud, dan ciri pengikut Rasulullah Saw ialah rukuk dan sujud mengharapkan karunia Allah.