Israel akan Bangun 2500 Rumah Ilegal di Tepi Barat
Yerusalem (SI Online) – Menteri Pertahanan Israel, Avignor Lieberman mengatakan, mereka berencana meminta persetujuan untuk pembangunan sekitar 2.500 rumah baru sebagai permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang diduduki.
Lieberman menulis di Twitter, Kamis (24/05), dewan perencanaan daerah akan diminta merancang 1.400 rumah untuk pembangunan segera.
“Kami akan mempromosikan bangunan di seluruh Yudea dan Samaria, dari utara ke selatan, di komunitas kecil dan dalam skala besar,” kata Lieberman, menggunakan nama Alkitab untuk Tepi Barat.
Permukiman adalah salah satu masalah paling panas dalam upaya memulai kembali perundingan perdamaian Israel-Palestina, yang dibekukan sejak 2014.
Tidak Sah
Menanggapi rencana ini, Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan semua kegiatan permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki dipandang sebagai tidak sah dan merupakan pelanggaran terhadap legitimasi internasional.
“Berlanjutnya kebijakan permukiman, pernyataan para pejabat AS yang mendukung permukiman serta hasutan para menteri Israel telah mengakhiri penyelesaian dua-negara dan mengakhiri peran AS di wilayah ini,” kata juru bicara tersebut dalam satu pernyataan kepada kantor berita resmi Palestina, WAFA, Kamis(24/5)
Abu Rudeineh mengatakan Israel akan menggagalkan semua upaya internasional untuk menyelamatkan proses politik, yang mengharuskan masyarakat internasional segera bertindak untuk memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina dan mengakui Negara Palestina dengan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Ia memperingatkan, tindakan Israel dan sikap bias AS menciptakan persoalan dan kondisi yang meningkatkan ketidakstabilan serta ikut memalingkan wilayah ini ke jalur yang akan menghancurkan semuanya.
sumber: ANTARA