Israel Tak Tahan Hadapi Kebenaran, Maka Mereka Membungkam Dunia
Saat Israel menewaskan puluhan ribu orang, para pembelanya menyerang siapa pun yang berani bersuara – dari Francesca Albanese hingga Omer Bartov.

Baru-baru ini, musisi seperti Bob Vylan dan grup Irlandia Kneecap menggunakan panggung festival musik untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina. Kini grup tersebut menghadapi dakwaan teror. Pertunjukan Vylan di Eropa dibatalkan dan visa AS-nya dicabut, membuat tur yang direncanakan di negara itu terancam.
Kubu pro-Israel juga melancarkan kampanye terhadap Festival Glastonbury setelah kedua artis tampil di sana pada Juni. Mereka menarget BBC karena menayangkan penampilan itu secara langsung dan menekan penyelenggara agar menjaga jarak dari para musisi tersebut. Reaksi keras itu menunjukkan bahwa bahkan lembaga budaya besar pun tidak aman dari upaya sensor.
Menambah tren yang mengkhawatirkan ini, sejarawan Israel Amerika dan pakar genosida yang dihormati luas, Omer Bartov, kini menjadi pusat serangan balik sengit. Dalam sebuah opini di The New York Times berjudul “I’m a Genocide Scholar. I Know It When I See It,” Bartov menyatakan Israel melakukan genosida di Gaza, menyoroti penghancuran sistematis infrastruktur, pemindahan paksa penduduk, dan retorika para pemimpin Israel—yang menurutnya sesuai dengan definisi genosida PBB maupun kerangka hukum.
Sejak itu, ia dihantam faksi pro-Israel, dituduh menyalahgunakan istilah tersebut dan didesak untuk “dibatalkan.” Bartov menanggapi dengan menekankan bahwa banyak pakar studi genosida lain berbagi kesimpulan serupa. Serangan reputasi yang kini ia hadapi menunjukkan bahwa bahkan pakar genosida terkemuka dunia pun menjadi target ketika mereka menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai genosida.
Ini mungkin sudah tampak sebagai kampanye penindasan yang luas. Namun pikirkanlah: apa artinya bagi posisi Israel jika ia sangat bergantung pada sensor?
Meski begitu, menurut logika ini masih belum cukup. Demi Israel, setiap mahasiswa, akademisi, aktivis, musisi, seniman, atau legislator yang mengkritik kebijakannya kini harus dicap pendukung teror. Setiap organisasi masyarakat sipil, kelompok hak asasi manusia, atau badan internasional yang mendokumentasikan pelanggaran Israel harus dilabeli anti-Semit.
Hanya dengan begitu kita bisa mengklaim bahwa kita tidak melihat apa-apa. Hanya dengan begitu kita bisa berkata kita tidak mendengar apa-apa. Dan hanya dengan begitu kita bisa membenarkan mengapa kita tidak melakukan apa-apa saat genosida di Gaza sedang berlangsung. []
Rep: Nuim Hidayat
Sumber: Al Jazeera