Istiqamah dalam Beribadah
Istiqamah adalah sikap hidup yang harus ditempuh seorang muslim dalam menjalani kehidupan ini. Ia berjalan lurus ke depan meraih keridhaan Allah tanpa menengok lagi ke jalan yang lain.
Menurut Imam Al Qurthubi, istiqamah adalah terus menerus di suatu arah tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri; maka tetap istiqamahlah dalam menaati perintah Allah.
Abu Amru Sufyan bin Abdullah As Tsaqafi ra pernah meminta nasihat kepada Rasulullah Saw untuk memandu jalan hidupnya. Ia bertanya, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu kalimat yang menyimpulkan pengertian Islam, sehingga saya tidak perlu bertanya kepada yang lain.” Kemudian Rasulullah Saw menjawab, “Katakanlah aku percaya kepada Allah, kemudian tetaplah lurus (istiqamah/konsisten) dengan pengakuan itu.” (HR. Muslim)
Dalam kitab Riyadhus Sholihin, Imam an Nawawi menjelaskan maksud kalimat Rasulullah Saw di atas dengan kalimat, “Perbaharuilah imanmu dengan penuh kesadaran, dengan bentuk ucapan yang disertai pengertian dan tanggung jawab atas pengakuan ucapan tersebut.
Sikap istiqamah merupakan perintah dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya: “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud [11]: 112)
Kiat agar Tetap Istiqamah
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar kita selalu istiqamah dalam beribadah dan tetap teguh dalam keimanan.
Pertama: Pahami dan amalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar. Allah SWT berfirman, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim [14]: 27)
Kedua: Kaji (tadabbur) Al-Qur’an terus menerus. Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an dapat meneguhkan hati orang-orang beriman dan Al-Qur’an adalah petunjuk kepada jalan yang lurus.
Allah SWT berfirman: “Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.” (QS. An Nahl [16]: 102)
Ketiga: Sungguh-sungguh (Iltizam) dan terus menerus (istimrar) dalam menjalankan syari’at Allah. Dalam beribadah, hendaknya kita senantiasa melakukannya secara terus menerus (kontinyu) meskipun sedikit. Istri Rasulullah Saw, ‘Aisyah ra, mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinyu walaupun itu sedikit.”
Imam An Nawawi mengatakan, “Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun terus menerus dilakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sesekali saja dilakukan. Ingatlah bahwa amalan sedikit yang rutin dilakukan akan melanggengkan amalan ketaatan, dzikir, pendekatan diri pada Allah, niat dan keikhlasan dalam beramal, juga akan membuat amalan tersebut diterima oleh Sang Khaliq. Amalan sedikit namun konsisten dilakukan akan memberikan ganjaran yang besar dan berlipat.