PARENTING

Jangan Jadi Ortu Strawberry, Apa Itu?

Jakarta (SI Online) – Belakangan muncul istilah “strawberry parents” dalam dunia kepengasuhan anak.

Orang tua yang menggunakan “strawberry parents” dalam mendidik anak-anaknya, akhirnya menghasilkan “strawberry generations.”

Lalu, apa yang dimaksud dengan “strawberry parents” itu?

Psikolog Klinis RS Dr Oen Solo Baru yang juga pengajar di Setiabudi University, Joko Dwi Nugroho, mengatakan, “strawberry parents” adalah bentuk pola asuh yang terlalu melindungi dan menuruti kemauan anak.

“Ini pola asuh yang terlalu melindungi anak, ya. Sebenarnya kalau dulu kan hampir sama dengan pola asuh permisif yang apa-apa boleh,” ujar Joko seperti dilansir Kompas.com, Sabtu (28/12/2024) lalu.

Istilah “strawberry parents” diambil dari karakteristik buah stroberi yang memiliki tampilan menarik dan manis, tetapi sebenarnya rapuh dan mudah rusak.

Pola asuh ini terlihat baik dari luar, padahal sebetulnya melemahkan kemandirian dan daya juang anak.

“Cenderung melindungi anak, apa-apa dilayani, apa-apa boleh, yang justru bukan menguatkan dia,” jelas Joko.

Berikut adalah tiga ciri utama dari pola asuh “strawberry parents”:

  1. Ortu terlalu protektif

Strawberry parents sangat berusaha melindungi anak-anak mereka dari segala risiko dan tantangan.

Adv: Untuk mendapatkan informasi seputar dunia kefarmasian di daerah, Anda dapat mengunjungi pafipcbuleleng.org

“Karena dunia sekarang semakin liar, semakin apa. Akhirnya mereka itu sekarang enggak sadar ‘menina bobokan’ anak-anaknya,” ungkap Joko.

Artinya, orangtua terlalu melindungi anaknya hingga tidak memberikan ruang bagi anak untuk mandiri dan menjadi terlalu bergantung pada orangtuanya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button