Jangan Jadi Ortu Strawberry, Apa Itu?
Sikap protektif berlebihan ini juga menghambat anak untuk belajar menghadapi tantangan hidup dan membangun ketahanan diri.
- Ortu memenuhi semua keinginan anak
Ciri kedua dari strawberry parents adalah kecenderungan untuk menuruti semua keinginan anak. Orangtua jarang memberikan batasan atau mengatakan “tidak”.
“Dia cenderung memenuhi keinginan anak-anaknya. Jadi anak-anak ini jarang mengalami penolakan atau kekecewaan,” tutur Joko.
Akibatnya, anak sulit memahami bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan dan tidak memiliki pengalaman dalam mengelola emosi ketika menghadapi kegagalan.
- Ortu mengambil alih semua masalah anak
Orangtua dalam kategori ini sering kali menjadi pihak yang selalu menyelesaikan masalah anak, baik itu masalah kecil maupun besar.
“Anak mungkin dikerjain sama temannya, orangtuanya maju, ada masalah apa, orangtuanya maju. Anak tidak terbiasa menyelesaikan masalahnya,” jelas Joko.
Orangtua-orangtua ini merasa bahwa tugas mereka adalah memastikan anak tidak menghadapi kesulitan apa pun.
Padahal, tindakan ini menghalangi anak untuk belajar memecahkan masalah secara mandiri, sehingga kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan dalam hidup menjadi lemah.
“Jadi tiga ini yang menurut saya poin-poin di dalam parenting strawberry,” pungkasnya. []