Jangan Menjadi Setan Bisu
Ada tugas dan kewajiban kita sebagai muslim yang langsung diperintahkan Allah SWT dalam Al-Qur’an،yaitu amar ma’ruf dan nahi munkar, menyuruh kebaikan dan mencegah kemunkaran.
Tugas ini sangat mulia karena mengajak, menyuruh dan menunjukkan satu kebaikan.Diantara kita umat muslim harus ada yg mau dan peduli untuk melaksanakan tugas agama ini. Paling tidak merekalah yang punya ilmu agama, para asatidz dan kiai di lingkungan masing-masing.
Allah SWT berfirman
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ “
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali-Imran: 104)
Kita umat muslim akan menjadi “Khaira ummah” (umat terbaik) asal mau berdakwah dan beramar ma’ruf nahi munkar. Dan jangan sebaliknya, menjadi umat yang terburuk yang tidak mau tahu dengan berbagai pelanggaran syariat di lingkungannya masing-masing.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ
“Barangsiapa yang melihat satu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman”. [HR Muslim].
Hadits ini menunjukkan bahwa amar ma’ruf nahi munkar itu hukumnya wajib. Kalau dilaksanakan akan mendapat pahala dan manfaatnya besar sekali. Dan jika ditinggalkan sangatlah besar dosa dan efeknya.
Jangan sampai umat Islam hanya rajin berwirid baca tasbih di masjid tapi tak peduli dengan kondisi masyarakat dan negara yang tengah terjadi.