NASIONAL

Jangan Sampai Seperti Thailand, Indonesia Harus Larang LGBT

Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin MSc mengingatkan pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia untuk mewaspadai bahaya LGBT (lesbian gay biseks dan transgender) yang saat ini telah dilegalkan di negara tetangga sesama Asia Tenggara yaitu Thailand.

Kiai Didin mengingatkan agar kita semua belajar dari situasi di negara-negara lain, seperti Thailand, yang baru saja melegalkan pernikahan sejenis.

“Thailand sudah melegalkan LGBT, dan Indonesia kemungkinan menjadi target berikutnya. Jangan sampai Indonesia mengikuti jejak tersebut,” tegasnya dalam kajian Ahad pagi (26/1) di Masjid Ibn Khaldun, Kota Bogor.

Oleh karena itu, upaya pencegahan terhadap kelompok sejenis harus dilakukan semaksimal mungkin. Pencegahan yang dilakukan mulai dari edukasi kepada masyarakat sampai mendesak pemerintah untuk melakukan pelarangan.

“Harus dilawan, jangan sampai dilegalkan, kita tuntut jika ada aturan yang akan melegalkan LGBT, kita tuntut dunia dan akhirat. Jangan dibiarkan jika ada peluang atau kesempatan orang yang punya kekuasaan melegalkan LGBT karena ini adalah kemungkaran,” jelas Kiai Didin.

Bahkan menurutnya, aksi demontrasi perlu dilakukan jika ada upaya yang membolehkan LGBT, karena perilaku penyimpangan itu bisa menghancurkan masa depan bangsa.

Kiai Didin menjelaskan, LGBT bukan hanya sekadar soal moral, tetapi juga ancaman besar bagi nilai-nilai kemanusiaan.

“Jika LGBT dilegalkan, nilai-nilai kemanusiaan akan dijungkirbalikkan, dan kehidupan dunia ini akan hancur. Ini adalah bentuk kemungkaran yang harus kita cegah bersama,” tambahnya.

Ketua Umum Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu menekankan bahwa umat Islam tidak boleh berdiam diri. Ia mendorong berbagai elemen umat untuk bergerak aktif untuk mencegah kemungkaran ini.

Kiai Didin juga menyerukan agar umat Islam di Indonesia menjaga akidah dan moralitas serta bersatu untuk menghadapi tantangan global yang dapat merusak tatanan sosial.

“Jika kita bersungguh-sungguh dalam berjuang, kemenangan dari Allah akan datang,” tutupnya.

rep: ilham
red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button