OASE

Janganlah Jadi Orang Sombong

Menolak Kebenaran

Kebenaran yang dimaksud disini adalah kebenaran yang datang dari Allah SWT dan Rasul-Nya, yakni yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Islam datang didunia ini untuk rahmat bagi semua, karenanya apapun yang diperintahkannya kita laksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT. Begitupun larangannya kita jauhi semaksimal mungkin.

Dalam Al-Qur’an secara tegas menyeru orang-orang beriman untuk melaksanakan ajaran Islam secara menyeluruh, tanpa membeda-bedakan ajaran yang satu dengan ajaran yang lain. Allah ta’ala menegaskan :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).

Jika keislaman kita tidak kaffah, berarti kita mengikuti langkah setan. Sikap demikian sangat berbahaya dalam keimanan dan keislaman seseorang. Konsekuensinya kita tidak saja sebagai orang yang sombong tapi dapat terjerumus dalam kekafiran dan murtad yang tidak disadari. Na’udzubillah.

Oleh karena itu, saudaraku mari kita berislam secarah kafah secara totalitas. Baik yang terkait ibadah, akidah, muamalah maupun akhlak. Jangan dipilih-pilah yang sesuai dengan selera.

Mari tinggalkan paham sekularisme yakni paham ‘fasluddin ‘anil hayah’ memisahkan agama dari kehidupan manusia. Paham semacam ini masih banyak menjangkiti umat Islam. Paling mudah contohnya, tidak sedikit saudara-saudara kita yang muslim yang alergi dengan politik.

Kata mereka: “ini group keluarga jangan bicara politik di group wa ini.” “Masjid itu tempat suci, jangan dikotori dengan masalah politik.”

Padahal dalam Islam baik dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Rasul banyak memberikan pedoman dan tuntunan politik. Termasuk dalam hal memilih pemimpin yang islami.

Itulah antara lain paham dan sikap sebagian umat yang berpaham sekularisme suatu paham warisan Snouck Hurgronje.

Meremehkan Sesama Manusia

Sikap kesombongan yang kedua adalah meremehkan sesama manusia. Baik berupa perkataan, perbuatan maupun tulisan di media sosial. Kerena, pada dasarnya manusia itu sama diciptakan oleh Allah SWT. Laki-laki, perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk ta’aruf saling kenal-mengenal. Dan manusia yang termulia disisi Allah adalah yang paling bertakwa (QS. Al Hujurat: 13).

Di mata Allah, kita-kita ini sama. Tidak ada yang lebih mulia di antara kita, kiai, ustaz, pejabat, rakyat dan apapun status-duniawi, kecuali ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button