INTERNASIONAL

JIC Ajak Gen Z dan Milenial Terlibat Misi Perdamaian di Dialog Pemuda ASEAN

Sedangkan Mohd Fazril Saleh yang juga merupakan sekjen Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) membawa tema Promoting the Peacebuilding Activities among Young Generations. Dalam paparannya, Fazril Saleh melihat ‘ASEAN Way’ dapat menjadi resolusi konflik global.

“Karakter masyarakat atau pemuda di ASEAN yang cinta damai bisa menjadi contoh bagi dunia global,” ujarnya.

Sedangkan pembicara ketiga yang merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) Wachid Ridwan membawa tema Crafting Social Media Content for Peace. Ia melihat pengguna media sosial dapat menjadi buzzer perdamaian bagi dunia saat ini yang tengah mengalami banyak konflik dan peperangan. Mahasiswa di Amerika bisa menjadi contoh bagaimana gerakan para pemuda dalam menyuarakan perdamaian di Palestina dengan aksi-aksi mereka baik narasi di media sosial maupun di lapangan.

Peserta dialog ini datang dari berbagai negara ASEAN yang merupakan para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Universiti Sains Malaysia. Dalam tanya jawab dialog, para pemuda dan pemudi menyampaikan antusiasmenya akan dialog ini dan meminta adanya semacam edukasi di dunia maya dari pihak JIC agar dapat menggalang isu perdamaian ini untuk dunia global.

“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendorong acara ini untuk terus berlangsung, sehingga kami bisa konsisten menyuarakan isu perdamaian di berbagai belahan dunia lainnya,” terang Fathi Ihsan, ketua panitia sekaligus pemuda JIC yang sangat semangat untuk terus menggalakkan dialog ini ke seluruh dunia.

Dialog yang digelar atas bekerja sama dengan Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia ini menghadirkan Jufitri Joha sebagai Tokoh Belia ASEAN 2014 dan Profesor Adjung Universitas Putra Malaysia, dan Wahid Ridwan yang merupakan Pensyarah Universitas Muhammadiyah Malaysia.

Turut hadir jajaran pimpinan Kepala Divisi Takmir JIC, KH. Herlan Intanpura; Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran, M. Zein; Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan, KH. Nasir Zein; serta Kepala Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah, KH. Edi Sukardi.[]

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button