NASIONAL

JIC Ajak Masjid-Masjid di Jakarta Ikut Tangani Stunting

Jakarta (SI Online) – Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jakarta Islamic Centre (JIC) mengajak masjid-masjid di Jakarta untuk turut terlibat dalam penanganan stunting.

Untuk itu, JIC menggagas adanya Pusat Informasi dan Edukasi Stunting Berbasis Masjid (JIC Stunting Information Centre). Peluncuran program tersebut dilakukan di Convention Hall JIC, Jakarta Utara, pada Rabu, 31 Juli 2024.

Kepala Pusat PPIJ KH Didi Supandi mengatakan, pada dasarnya fungsi masjid tidaklah terbatas untuk melaksanakan shalat jamaah lima waktu. Masjid, kata dia, dapat juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan keumatan lainnya. termasuk di antaranya adalah untuk program-program pengentasan stunting di masyarakat.

Menurut Kiai Didi, salah satu hal yang ia usulkan untuk menurunkan angka stunting di DKI Jakarta adalah dengan melakukan sosialisasi atau kampanye tentang penanganan stunting melalui masjid dengan menggunakan sarana khotbah Jumat dan majelis taklim.

“Pemerintah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Buat surat edaran Dewan Masjid Indonesia (DMI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kemenag, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan yang itu bisa disampaikan setiap khotbah Jumat dan majelis taklim,” kata Kiai Didi dalam sambutan seminar Penanganan Stunting berbasis Masjid di Convention Hall JIC, Jakarta Utara, pada Rabu, 31 Juli 2024.

Sebelumnya Kiai Didi mengungkapkan, berdasarkan data, sebenarnya angka stunting di Provinsi DKI Jakarta termasuk dalam kategori rendah, baik secara nasional maupun dunia. Sebab angka stunting di DKI hanya sekitar 14,8 persen. Sementara menurut standar WHO, jika persentase stunting sama dengan atau lebih kurang 20 persen maka dianggap kasus rendah stunting.

Kiai Didi mengajak, jika target penurunan angka stunting DKI di bawah lima persen, maka sudah menjadi kewajiban bersama, terutama masjid-masjid di DKI Jakarta, lembaga-lembaga keagamaan untuk turut merealisasikan angka tersebut. “Walaupun sudah rendah tapi lebih baik seminimal mungkin,” kata dia.

Senada dengan Kiai Didi, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta KH Ma’mun Al Ayyubi juga mengatakan bahwa masjid dapat digunakan untuk berbagai kegiatan keumatan selain ibadah mahdah.

Menurutnya, dalam penanganan stunting, masjid dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan kaderisasi kader-kader dasawisma, PKK, dan lainnya untuk melakukan sosialisasi penanganan stunting. “Masjid bukan hanya untuk pengkaderan ustadzah saja,” selorohnya.

Selain Kiai Ma’mun Al Ayyubi, seminar penanganan stunting berbasis masjid yang digelar JIC juga menghadirkan Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr Muh Fahrisal A dan Kabid Urais Kemenag Kanwil DKI Jakarta Saiful Amri. Seminar dibuka oleh Kepala Bagian Mental Spritual Biro Pendidikan dan Mental Spritual (Dikmental) Pemprov DKI Jakarta H. Aceng Zaini. []

Artikel Terkait

Back to top button