Jika Biden Menangi Pilpres AS, Begini Prediksi Partai Gelora Terkait Indonesia, China dan Palestina
“Tanpa kepemimpinan Indonesia akan berat bagi ASEAN untuk bisa kompak dan padu dalam upaya menyelesaikan permasalahan di Laut China Selatan. Indonesia dipandang sebagai negara netral, meskipun wilayahnya di Natuna juga diklaim China,” tandasnya.
Henwira menambahkan, ketegangan antara AS dan China yang akan dihentikan Joe Biden jika terpilih sebagai Presiden AS hanya masalah perang dagang saja, bukan kekuatan pertahanan atau militernya.
“Biden diperkirakan menghentikan perang dagang AS-RRC. Mungkin akan menghidupkan kembali prakarsa pakta perdagangan Trans Pacific Partnership yang dicanangkan oleh Barack Obama, namun dibatalkan oleh Donald Trump,” tandas Henwira Halim.
Buat China, Biden tampak lebih mudah diajak berunding soal ekonomi sementara Trump lebih berpotensi melemahkan, meski risiko konflik akan jadi lebih besar. China juga paham bahwa standoff militer dengan AS tidak akan banyak bergeser, siapapun yang menang, posturing mereka tidak akan banyak berubah
Soal demokrasi dan HAM juga terbukti AS di bawah Trump juga sama kerasnya terhadap China seperti dalam kasus Hongkong dan Uighur. Jika Biden yang menang tampaknya tidak banyak perubahan juga soal itu
Uni Eropa tentu berharap Biden yang menang meski UE sekarang sudah mulai belajar bahwa mereka harus mulai melepas ketergantungan pada AS.
Sedangkan Rusia tentu maunya, Trump karena semua kebijakan LN Trump sejauh ini menguntungkan Rusia
Untuk Palestina juga kemungkinan tidak banyak perubahan karena Biden dan Harris tidak sekeras Obama terhadap Israel. Obama sebenarnya hanya dihalangi Kongres AS untuk mengambil langkah keras terhadap Israel.
Biden jauh lebih akrab dengan lobi Israel di kongres ketimbang Obama. Namun Biden secara pribadi juga tidak menyukai Netanyahu. Komposisi kongres seusai pemilu kali ini juga belum menunjukan ada cukup banyak anggota baru yang progresif untuk bersikap lebih tegas terhadap Israel.
red: faza haniyya