OASE

Jika Ketaatan Bukan kepada Allah SWT, Lalu untuk Siapa?

Hidup akan terus ada dalam bayang-bayang dosa dan kemaksiatan, hati menjadi senantiasa gundah gulana, dan yang paling parah adalah akan masuk dalam golongan orang -orang yang zalim, yaitu orang-orang yang berbuat aniaya terhadap diri sendiri dan orang lain, yaitu orang-orang yang tidak menegakan keadilan. Maka rahmat Allah SWT pun akan terputus darinya.

Walaupun ketidaktaatan kepada Allah SWT mengantarkannya pada menduduki jabatan kepemimpinan publik, mengantarkannya pada beroleh kekayaan luar biasa untuk pribadinya dan golongannya. Mengantarkannya pada kelas sosial kaum borjuis. Namun sejatinya apa yang diperolehnya itu justru hanya akan mengantarkan pada siksa dan beban hisab diakhirat.

Sebab tuntutan Allah kepada manusia hanyalah satu, agar kita hanya taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya saja dan kepada orang-orang yang mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya saja.

Jika kita tidak taat pada Allah SWT dan Rasul-Nya, lalu untuk siapa ketaatan kita, kita persembahkan?

Karena sejatinya saat kita tidak taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, maka sejatinya kita taat pada hawa nafsu kita sendiri yang akan menyesatkan dan menjerumuskan kita pada penyesalan yang tidak berkesudahan.

Firman Allah SWT:

وَاَنۡذِرِ النَّاسَ يَوۡمَ يَاۡتِيۡهِمُ الۡعَذَابُ فَيَـقُوۡلُ الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا رَبَّنَاۤ اَخِّرۡنَاۤ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيۡبٍۙ نُّجِبۡ دَعۡوَتَكَ وَنَـتَّبِعِ الرُّسُلَ‌ؕ اَوَلَمۡ تَكُوۡنُوۡۤااَقۡسَمۡتُمۡ مِّنۡ قَبۡلُ مَالَـكُمۡ مِّنۡ زَوَالٍۙ‏

“Dan berikanlah peringatan (Muhammad) kepada manusia pada hari (ketika) azab datang kepada mereka, maka orang yang zhalim berkata, “Ya Tuhan kami, berilah kami kesempatan (kembali ke dunia) walaupun sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.” (Kepada mereka dikatakan), “Bukankah dahulu (di dunia) kamu telah bersumpah bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?” (QS. Ibrahim : 44)

Wallahu a’lam.

Ayu Mela Yulianti, SPt.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button