Jokowi Ngaku Belum Kepikiran untuk ‘Lockdown’
Jakarta (SI Online) – Presiden Joko Widodo mengakui hingga saat ini belum terpikirkan untuk melakukan ‘lockdown’ sebagai salah satu upaya pencegahan mewabahnya virus Corona di Indonesia.
“Belum ada, belum kepikiran ke arah sana,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, 13 Maret 2020.
Jokowi mengklaim, saat ini pemerintah lebih memilih fokus dalam penanganan warganya yang sudah positif Covid-19. Terbukti, dari 34 pasien positif, lima orang sudah sembuh dan dua lainnya meninggal dunia.
Sementara, bila harus melakukan ‘lockdown’, artinya pintu keluar dan masuk Indonesia baik dari bandara internasional maupun pelabuhan, harus ditutup tanpa pengecualian. Seperti yang dilakukan beberapa negara lainnya seperti China, Italia, Korea Selatan, Iran, dan Jerman.
Sedangkan, Indonesia sampai saat ini masih bertahan pada kebijakan untuk memperketat dan menutup kunjungan asal negara yang sudah terpapar.
“Intinya kalau dari empat negara, Iran, Korea Selatan, China dan Italia, atau negara terpapar lainnya harus melewati tiga kali scanner. Thermo Scanner dua kali dan Thermo Gun, sementara di luar negara itu sebanyak dua kali,” ujarnya.
Satgas Corona
Pada kesempatan yang sama, Jokowi mengklaim telah membentuk task force atau satuan tugas (satgas) dalam menanggulangi virus Corona. Bahkan, kata dia, sudah berjalan sejak Corona mewabah dan kini masuk ke Tanah Air.
“Sejak awal task force sudah ada. Saya komandani sendiri,” kata Jokowi.
Tim reaksi cepat, kata Jokowi, dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo. Keberadaan Doni selaku Kepala BNPB ini, kata Jokowi, untuk mengkoordinir dari tim reaksi cepat.
Jokowi mengatakan, satgas sebenarnya sudah bekerja sejak masalah Corona sudah mulai menyebar. Ia mengaku, dimulai dari evakuasi ratusan WNI di Wuhan, Hubei, China pada Februari 2020 lalu.
Gerak cepat pemerintah saat itu, kata mantan Gubernur DKI itu, adalah peran dari tim reaksi cepat ini juga.
“Contoh saat evakuasi di Wuhan hanya dalam dua hari kita putuskan dan langsung bisa disiapkan tempatnya oleh TNI di Natuna oleh BNPB. Saya kira kecepatan itu yang ingin saya sampaikan,” kata dia.
Sebagai informasi, hingga Jumat sore (13/3) total pasien positif Corona di Indonesia kini menjadi 69 orang, di mana dua di antaranya masih berusia di bawah lima tahun alias balita.
red: asyakira/dbs