Jokowi Tugasi Menag Urusi Radikalisme Hingga Industri Halal
Jakarta (SI Online) – Secara mengejutkan, Presiden Jokowi mengangkat mantan Wakil Penglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.
Saat mengenalkan di beranda Istana Merdeka Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019, Jokowi menyebut Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.
“Beliau urusan yang terkait dengan radikalisme, ekonomi umat dan industri halal,” kata Jokowi seperti dikutip dalam akun twitter Sekretariat Kabinet @setkabgoid.
Dalam sejarah Kemenag di Indonesia, Fachrul Razi memang bukan orang pertama dari kalangan militer yang menjadi Menag. Sebelumnya, pada masa orde baru Letjend (Purn) Alamsyah Ratuprawiranegara dan Laksamana Muda (Purn) dr Tarmizi Taher juga diangkat menjadi Menag.
Fachrul Razi, pria kelahiran Banda Aceh 72 tahun yang lalu itu dikenal aktif di berbagai kegiatan. Usai pensiun dari tentara dia mengaku memiliki banyak kesibukan.
“Yang jelas saya pensiunan tentara. Kemudian banyak aktif di bidang bisnis kemudian sosial, agama,” kata lulusan Akademi Militer 1970 tersebut baru-baru ini.
Sebagai pribadi yang aktif, Menag terpilih itu juga sempat menorehkan sepak terjangnya di dunia politik sebagai Ketua Tim Bravo 5. Tim tersebut adalah relawan Jokowi-Ma’ruf yang terdiri dari para purnawirawan TNI yang sebagian besar merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1970-an.
Tim tersebut dibentuk pada 2013 untuk memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla di Pemilu 2014. Aksi relawan Tim Bravo 5 nampaknya berlanjut hingga kampanye untuk memenangkan Jokowi di kontestasi Pilpres 2019-2024 yang menggandeng KH Ma’ruf Amin sebagai wakilnya.
Pada penghujung tahun 2018, Fachrul Razi sempat mengatakan Bravo 5 dibentuk untuk menepis persepsi bahwa seluruh purnawirawan TNI mendukung calon presiden Prabowo Subianto.
Meski pernah aktif di Partai Hanura bersama Wiranto, dia enggan disebut menjadi Menag karena berasal dari kalangan partai politik. Dia lebih memilih mewakili dari kalangan profesional di kabinet.
“Saya bukan mewakili partai, tapi ya mungkin saya profesional, ya, saya kira itu,” kata dia di sela bertemu Jokowi .
Beberapa posisi strategis di militer sempat diduduki Fachrul. Dia pernah menjadi Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Wakil Asisten Operasi KSAD, Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana dan Gubernur Akademi Militer (1996-1997).
Tidak hanya itu, Fachrul juga sempat menjabat sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Umum ABRI (1997-1998), Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999), Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999) serta Wakil Panglima TNI (1999-2000).
red: farah abdillah