Jubir Hamas: Kelanjutan Gencatan Senjata Tergantung Perilaku Israel
Dia menambahkan bahwa kunjungan itu melayani kepentingan rakyat Gaza dan memperkuat hubungan bilateral antara Mesir dan Gaza.
Rekonstruksi Gaza, menurut Abu Zuhri, merupakan bagian penting dari dialog yang membuka jalan bagi gencatan senjata.
Baca juga: Mantan Presiden Tunisia: Saya Selalu Dukung Hamas
Namun, dia menegaskan kembali penolakan Hamas untuk menghubungkan masalah tahanan dengan bantuan rekonstruksi.
“Berkas rekonstruksi Gaza terkait dengan hasil agresi Israel. Adapun kesepakatan pertukaran tahanan, konteksnya terkait dengan pembebasan tahanan Palestina,” ujar dia.
Hamas, yang menguasai wilayah Gaza, menahan empat warga Israel, termasuk dua tentara yang ditangkap selama perang Israel di wilayah itu pada musim panas 2014 lalu. Dua lainnya adalah warga sipil yang memasuki Gaza dalam keadaan yang tidak jelas.
Di sisi lain, diperkirakan 4.500 warga Palestina ditahan di penjara Israel, termasuk 41 wanita, 140 anak di bawah umur dan 440 tahanan administratif, menurut data yang dikumpulkan oleh organisasi untuk hak-hak tahanan.
Sementara itu, Israel bersikeras bahwa tentaranya harus dibebaskan terlebih dahulu jika rekonstruksi wilayah itu ingin dilanjutkan.
Abu Zuhri memperingatkan soal pelambatan atau penundaan dalam rekonstruksi Gaza dan menambahkan bahwa pihak-pihak Arab dan Islam tidak akan membiarkan penundaan dalam masalah ini.
Dia menyarankan Mesir untuk memimpin proyek rekonstruksi karena pengalaman dan kompetensi yang dimilikinya.
Juru bicara Hamas itu juga mengritik Otoritas Palestina, yang sekarang mencari peran dalam upaya rekonstruksi, untuk mengadopsi sikap “netral” selama agresi Israel di Gaza.
Abu Zuhri juga mengatakan, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, akan segera mengunjungi Kairo untuk membahas hubungan bilateral dan rekonstruksi Gaza setelah otoritas Mesir menyampaikan undangan kepadanya. Haniyah, kata Abu Zuhri, juga berniat melakukan kunjungan ke negara-negara Arab dan Islam.
sumber: anadolu agency