Kajian di Kuttab Raudhah Nabawiyah, UBN Jelaskan Pentingnya Pendidikan Berbasis Al-Qur’an

Bogor (SI Online) – Cendekiawan Muslim Indonesia Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) hadir memberikan tausiyah dalam kajian di Sekolah Islam Kuttab Raudhah Nabawiyah (KRN), Kota Bogor, Rabu (18/6/2025).
Dalam kajian tertajuk “Seberapa Jauhkah Kita Membutuhkan Al-Qur’an” itu UBN menjelaskan pentingnya Al-Qur’an dalam kehidupan. Ia menjelaskan tiga kelompok umat Islam dalam merespon Al-Qur’an, hal tersebut berdasarkan firman Allah di dalam surat Fatir ayat 32 yang artinya:
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”

“Kelompok pertama itu orang yang tidak memiliki kebutuhan terhadap Al-Qur’an, mereka sejatinya telah menzalimi diri sendiri,” kata UBN.
Ia mencontohkan, ketika orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah yang tidak ada pelajaran Al-Qur’annya, itu juga termasuk zalim terhadap diri sendiri. Disinilah pentingnya memberikan pendidikan berbasis Al-Qur’an kepada anak-anak.
UBN bercerita tentang kisah orang tua yang jelang wafatnya ingin didoakan anak-anaknya, bahkan orang tua itu rela memberikan banyak harta untuk anak-anaknya. Akan tetapi karena sejak kecil anak-anaknya tidak dididik sesuai Al-Qur’an, keinginan orang tua tersebut tidak bisa dilaksanakan anak-anaknya. “Itulah contoh ketika sejak awal salah mendidik anak,” jelasnya.
Kelompok kedua adalah pertengahan, orang yang biasa-biasa saja terhadap Al-Qur’an, seperti yang tidak terlalu butuh dengan Al-Qur’an.
“Al-Quran adalah alam dalam bentuk tulisan, jadi alam raya ini adalah Qur’an dalam bentuk visualnya, yang bisa mengoperate alam semesta ini dengan benar jika manualnya Al-Quran, jadi kalau orang tidak sesuai petunjuk Al-Qur’an jadi hidupnya ngarang bebas, tidak sesuai manual book-nya,” tutur UBN.
Ia melanjutkan, kelompok ketiga yaitu yang terbaik, adalah orang-orang berbuat kebaikan dengan izin Allah. Orang yang senantiasa bersegera menyambut seruan Al-Qur’an dan hidupnya sesuai petunjuk Al-Qur’an.
“Sikapnya terhadap Al-Qur’an sangat agresif, setiap aktivitas kehidupan tergantung dengan Al-Qur’an,” ujarnya.
“Al-Qur’an itu laksana oksigen, dibutuhkan oleh semua umat manusia bukan hanya orang beriman. Tanpa Al-Qur’an ruh kita akan mati, karena makanan ruh adalah cahaya Al-Qur’an. Jadi kalau ada orang hidup tanpa al-Qur’an itu ibaratnya bangkai yang berjalan,” tambahnya.
Itulah tingkatan kebutuhan manusia terhadap Al-Qur’an, Pembina AQL Islamic Center itu berharap umat Islam mempu menjadi kelompok ketiga, yaitu orang-orang yang hidup berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.