Kampus Tazkia Bicara tentang AI dan PSAK Syariah di Pakistan

Bahawalpur (SI Online) – Konferensi Internasional tentang Tren yang Muncul dalam Bisnis, Ekonomi, dan IT berlangsung pada 11-12 Februari 2025. Acara ini diselenggarakan oleh The Government Sadiq College Women University (GSCWU) Bahawalpur, Pakistan.
Menurut Ketua Panitia Konferensi yaitu Amna Noor, Guru Besar Bidang Manajemen yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Manajemen di GSCWU bahwa konferensi sejenis ini baru pertama diadakan di daerah selatan Punjab.
Profesor Shazia Anjum Rektor GSCWU mengatakan bahwa konferensi yang dinamakan “International Conference on Emerging Trends in Business, Economics and IT (ICEBE & IT)” akan berdampak positif kepada segenap dosen dan mahasiswa karena mereka perlu menguatkan digitalisasi dalam ilmu bisnis, ekonomi, dan manajemen yang mereka pelajari.
Murniati Mukhlisin, Guru Besar Akuntansi Syariah yang juga mantan rektor Institut Tazkia ini diundang khusus ke Bahawalpur untuk menjadi keynote speaker yang diminta bicara mengenai “How does Artificial Intelligence (AI) Adopted by Islamic Banks Efficiently Improve Islamic Financial Inclusion?” di hadapan 200 dosen, mahasiswa, para praktisi perbankan termasuk perbankan syariah seluruh Pakistan.
Murniati menggambarkan berbagai upaya digitalisasi di Indonesia dan Pakistan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan teknologi AI agar menaikkan inklusi keuangan syariah.
Topik lain yang dibawakan Murniati adalah “Embracing the Future of Financial Disclosure: Effective Implementation of IFRS 9 for Islamic Banks to Foster Risk Management and Transparency” di mana Murniati menjelaskan pengalaman Indonesia mengenai persiapan implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 413 mengenai standar Akuntansi Penurunan Nilai yang baru disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) 24 Juli 2024 berlaku efektif 1 Januari 2027 atau diterapkan dini.
Di sesi terpisah, tiga dosen Tazkia membentangkan risetnya secara online yaitu Anita Priantina dengan judul “Blockchain and Islamic Finance: A Bibliometric Analysis and Systematic Literature” serta Aminah Nuriyah dan Shofi Arofatul Marits dengan judul “Does Adopting AI Empower Entrepreneurs to Achieve Sustainable Development Goals?” Para pembicara ini diapresiasi oleh panitia dan disejajarkan dengan para peneliti internasional lainnya.
“Para peserta sangat terkesan dengan kemajuan sektor keuangan syariah di tanah air termasuk penggunaan AI dalam pelayanan produk dan jasa perbankan syariah dan begitu juga kelengkapan standar akuntansi syariah yang memastikan tata kelola yang lebih baik, untuk ini mereka mau belajar lebih banyak dari Indonesia” ujar Murniati. [ ]