Kasus Corona di AS Lebih dari 360 Ribu dan Kematian Tembus 10 Ribu
Washington (SI Online) – Jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus Covid-19 atau Corona di Amerika Serikat (AS) telah melampaui angka 10.000.
Data tersebut diungkapkan oleh Universitas Johns Hopkins pada Selasa (7/4). Penghitungan berjalan itu menunjukkan 10.986 angka kematian dan 368.196 total kasus.
Angka terrbaru itu muncul sehari setelah ahli bedah umum AS Jerome Adams memperingatkan bahwa minggu depan akan menjadi pekan yang paling sulit dan paling menyedihkan bagi negara.
“Ini akan menjadi minggu yang paling sulit dan paling menyedihkan dalam kehidupan kebanyakan warga Amerika. Ini akan menjadi momen Pearl Harbor dan 9/11 kami hanya saja tidak dilokalkan, itu akan terjadi di seluruh negeri,” kata Adams pada Fox News Sunday.
Pada Sabtu, Presiden Donald Trump mengatakan AS akan menyaksikan banyak kematian pada pekan depan karena pandemi global Covid-19.
“Ini mungkin akan menjadi minggu terberat antara minggu ini dan minggu depan. Dan, sayangnya, akan ada banyak kematian, tetapi kematian jauh lebih sedikit daripada jika ini tidak dilakukan,” ujar dia dalam konferensi pers satuan tugas Covid-19 di Gedung Putih.
Dokter yang memimpin tim tanggap virus korona Gedung Putih, Deborah Birx, mempresentasikan model kemungkinan jumlah kematian akibat virus di AS pada Rabu.
Dia mengatakan bahwa antara 100.000 dan 240.000 orang akan meninggal jika AS mengikuti pedoman sosial dan kesehatan masyarakat. Tanpa intervensi apa pun, model ini memperkirakan 1,5 hingga 2 juta kematian.
New York adalah negara bagian yang paling parah dilanda pandemi dengan hampir 5.000 kematian. Dari 130.689 infeksi di negara bagian yang dikonfirmasi, total 4.758 orang telah meninggal, naik dari 4.159 yang tercatat pada Minggu.
AS telah menjadi negara dengan infeksi virus korona terbanyak, disusul oleh Spanyol, Italia dan Jerman.
Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, virus korona telah menyebar ke setidaknya 184 negara dan wilayah.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University Amerika Serikat, lebih dari 1.347.800 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Desember lalu, dengan angka kematian lebih dari 74.800 dan lebih dari 277.400 dinyatakan sembuh.
sumber: anadolu