Kasus Rempang: Akankah Jokowi Bakal Dipenjara seperti Najib?
Bahkan di suatu negeri yang agak kental budaya berajanya, partai yang disokong oleh pihak istana secara peribadi kalah total di negeri tersebut. Artinya mereka menyadari bahwa suara rakyat adalah kekuasaan tertinggi di negara mereka.
Inilah antara hasil perjuangan kedaulatan rakyat yang juga dijamin dalam UUD 1945. Ia menghasilkan rakyat yang berjiwa merdeka tanpa merasa takut dengan kekuasaan yang bersifat sementara.
Ketiga; Menciptakan musuh melalui rejim anti kritik dengan memecat para petinggi negara yang dianggap kritis. Mendikte institusi negara untuk kepentingan mempertahankan status quo demi kepentingan individu, kroni dan partainya.
Jangan menjadi pemimpin menganut bagaikan manusia super yang mampu berbuat apa saja tanpa menghiraukan konsep pembagian kuasa dalam teori trias politica legislatif, judicative & eksekutif. Ini karena rakyat mencatat dan mengingat semua bentuk kezaliman dan penyalahgunaan kuasa yang pernah dilakukan oleh pemimpin mereka dan sebagai balasnya mereka tidak akan pilih lagi partai dan pemimpin yang zalim serta menyalahgunakan kuasa tersebut.
Keempat; Mengabaikan suara tokoh intelektual cendekiawan masyarakat. Beberapa tokoh yang diakui kehebatannya dan memiliki ramai pengikut akar umbi seperti Tun Dr Mahathir yang ramai peminat di tanah air terutama di Kedah.
Dalam kritiknya Mahathir berfoto di tempat Mega proyek China yang direstui Najib. Muhyidin Yasin yang ramai pengikut di Johor, Rafidah Aziz yang didengarkan suaranya oleh orang Perak, Rais Yatim yang menjadi tokoh di Negeri Sembilan, Zety Akhtar Aziz yang dikagumi oleh para ekonom. Tun Daim, Rais Yatim sebagai tokoh veteran juga telah menyatakan sokongan pada oposisi.
Semua tokoh hebat tersebut melakukan safari politik ke pelbagai negeri untuk mengajak masyarakat mendukung Pakatan Harapan. Beberapa negeri yang disebutkan di atas ternyata berhasil dikuasai oleh partai Pakatan Harapan hasil daripada effect para tokoh tersebut.
Kelima; Mengabaikan kritikan ahli akademik seperti tentang bahaya investasi cina yang tidak adil dan membahayakan masa depan bangsa dan negara. Proyek raksasa tersebut diberikan bukan atas dasar tender terbuka, tidak transparent, sangat mahal, membawa pekerja dari cina dan berbagai-bagai kelemahan lainnya yang jelas melanggar konsep good governance menurut pandangan para tokoh akademik.
Saya ikuti ketika itu sebuah seminar yang membicarakan tentang fakta dan data bahayanya investasi China. Ia diadakan di hotel Tenera Bangi yang disampaikan oleh seorang PhD yang telah 13 tahun tinggal di China.
Keenam; Menganggap enteng gerakan para profesional, think thank dan aktivis dalam pakatan karena ia telah mendatangkan hasil yang memuaskan. Ada murabbi yang bergerak di belakang layar, ada pemuda dinamik yang bergerak di alam nyata dan dunia maya, tindakan Selangor mematahkan bajet 1500 untuk kaki tangan kerajaan yang di lawan dengan bonus tiga bulan gaji oleh Pakatan. Strategi meraih undi simpati dengan dugaan kezaliman yang dilakukan oleh ROS, SPR, Peguam Negara, SPRM, bendera partai yang dirosak dan sebagainya.
Ketujuh; Jangan membuat rakyat marah karena rakyat adalah boss yang mengangkat dan menggaji pemimpin. Antara isu yang membuat rakyat marah adalah tentang tenaga kerja cina yang datang berserta proyek yang ada. GST atau pajak 6% juga sangat membebankan kehidupan rakyat.
Kasus uang 1MDB yang penuh kontroversial juga membuat masyarakat sangat marah pada Najib. Sementara harga barang keperluan jadi sangat mahal setelah berbagai-bagai subsidi bahan keperluan pokok dicabut.