Kaum Kafir dan Kaum Munafik Menyerang Akidah Islam Kita
Jiwa tauhid, Allahu Akbar, inilah yang menyebabkan kemenangan Rasulullah dalam menyebarkan risalah Islam yang mulia ini ke seluruh dunia. Rasul dan para sahabat tidak gentar menghadapi serangan fisik berkali-kali ke Madinah. Puluhan perang dialami Rasulullah dan hampir semua dimenangkan kaum Muslimin.
Kaum Muslim kalah ‘hanya’ dalam Perang Uhud. Kekalahan itu karena pasukan pemanah Islam yang ditugasi Rasul untuk tetap di atas bukit turun memperebutkan ghanimah (harta rampasan). Mereka tidak taat Rasul sebagai pemimpin.
Perang Uhud ini memberikan pelajaran kepada kaum Muslim, bahwa dalam memperjuangkan Islam harus dilakukan dengan ikhlash. Niat untuk memperjuangkan agama Allah, agama Islam. Niat untuk memuliakan Islam. Bukan dalam perang (dakwah) niat keduniawian. Niat untuk mencari kemasyhuran, harta benda, wanita, kedudukan dan lain-lain. Niat yang ikhlash, mencari ridha Allah adalah hal yang utama yang harus ditanamkan kaum Muslim dalam medan kehidupan ini.
Bila akidah kaum Muslim rusak, maka niat untuk mencari ridha Allah pasti tidak muncul. Yang ada adalah mencari keridhaan kaum non Muslim, mencari keridhaan para orientalis (pendonor), mencari kemasyhuran pribadi (jabatan/kedudukan) dan lain-lain. Padahal Al-Qur’an mengingatkan,
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS al Bayyinah 5)
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.”(QS Muhammad 7-9)
Dan Rasulullah mengingatkan, Amirul Mukminin, Umar bin Khattab berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya semua amal itu bergantung niatnya. Dan setiap orang mendapat balasan amal bergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya menuju Allah dan Rasul Nya, maka ia akan memperoleh pahala hijrahnya menuju Allah dan RasulNya. Sebaliknya, barangsiapa yang berhijrah karena dunia yang dicarinya atau perempuan yang akan dinikahinya, maka dia akan memperoleh pahala apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari Muslim)
Hadits ini mendalam maksudnya. Dan tidak mudah memang niat ikhlash karena mencari ridha Allah SWT. Niat ikhlash ini bisa dilatih. Misalnya dengan jalan kita bersedekah diam-diam. Atau kita melakukan shalat malam sendirian. Kita berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh sambil meneteskan air mata dan lain-lain.
Semoga Allah memaafkan perbuatan kita yang mungkin niatnya tidak ikhlas. Bila kita mengetahui bahwa perbuatan kita tidak ikhlash, maka segeralah beristighfar, insyaallah Allah akan menerima perbuatan kita dahulu yang tidak ikhlash.
Orang-orang yang berKTP Islam dan bersifat munafik itu dikecam Allah dalam surat al Baqarah ayat 8-16. Allah menyatakan,
“Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.”
“Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.”