Kehancuran Yahudi Israel dalam Al-Qur’an dan Hadits
Para pemimpin Timur Tengah takut untuk menyatakan Al-Qur’an satu-satunya kitab suci di dunia yang otentik, kenapa? Ya mereka takut tidak dapat bantuan dari negara-negara kafir. Tidak dapat fasilitas dari negara-negara kafir. Takut menyinggung pemimpin-pemimpin kafir, hingga akhirnya secara sadar atau tidak, menjadi boneka pemimpin-pemimpin kafir. Pandangan mereka pendek, hanya melihat kemajuan pemerintah kafir sekarang ini.
Mereka lupa, bahwa kaum Muslimin pernah menguasai dunia lebih dari 1000 tahun, sebelum Barat menguasai dunia ini. Benar kata ahli hikmah, bangsa yang lupa terhadap identitas bangsanya sendiri, tidak akan menjadi bangsa besar (hebat).
Kehancuran Yahudi
Kehancuran Yahudi Israel ini sudah ditetapkan dalam Al-Qur’an. Dalam surat al Isra’ ayat 4-10 dijelaskan tentang Bangsa Yahudi yang akan dihancurkan oleh umat Islam. Negara Israel akan dihancurkan oleh bangsa Yahudi sendiri, karena mereka berbondong-bondong masuk Islam.
Renungkanlah surat al Isra’ khususnya ayat berikut ini,
وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًا فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ اُوْلٰىهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَآ اُولِيْ بَأْسٍ شَدِيْدٍ فَجَاسُوْا خِلٰلَ الدِّيَارِۗ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُوْلًا ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَاَمْدَدْنٰكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَجَعَلْنٰكُمْ اَكْثَرَ نَفِيْرًا اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يَّرْحَمَكُمْۚ وَاِنْ عُدْتُّمْ عُدْنَاۘ وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ حَصِيْرًا اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ وَّاَنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ اَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا ࣖ
”Kami wahyukan kepada Bani Israil di dalam Kitab (Taurat) itu, “Kamu benar-benar akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan benar-benar akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” Apabila datang saat (kerusakan) yang pertama dari keduanya, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Itulah janji yang pasti terlaksana.
Kemudian, Kami memberikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan menjadikanmu kelompok yang lebih besar. Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.
Mudah-mudahan Tuhanmu melimpahkan rahmat kepadamu. Akan tetapi, jika kamu kembali (melakukan kejahatan), niscaya Kami kembali (mengazabmu). Kami jadikan (neraka) Jahanam sebagai penjara bagi orang-orang kafir. Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar dan sesungguhnya bagi orang-orang yang tidak beriman pada akhirat telah Kami sediakan bagi mereka azab yang sangat pedih.” (QS. al Isra’ 4-10)
Kebiadaban dan kerakusan pemimpin-pemimpin Yahudi akhir-akhir ini yang menyebabkan ratusan ribu orang terbunuh, menyebabkan banyak manusia di dunia muak terhadap ajaran Yahudi. Mereka juga mulai bertanya-tanya mengapa dulu Hitler kejam terhadap Yahudi? Jangan jangan karena Yahudi sendiri yang sifatnya memuakkan. Sombong, rakus dan bila punya kekuasaan bertindak biadab seperti binatang (drakula).
Dari sinilah kaum Yahudi yang kritis, mulai melihat ada yang salah dengan negaranya. Ada yang salah dengan pemimpin-pemimpinnya (politik dan spiritual). Ada yang salah dengan bangsanya.
Mereka kemudian mulai menengok bangsa Palestina yang ditindas Israel lebih dari 76 tahun. Mereka bertanya-tanya ada apa dengan keluarga-keluarga Palestina, meski anak-anak, saudaranya terbunuh kok mereka tetap tegar?