NUIM HIDAYAT

Kehebatan Ikhwanul Muslimin Melawan Inggris dan Yahudi

Hasan al Bana telah berhasil mendirikan sebuah harakah Islam yang bersifat komprehensif di Mesir, yang diberi nama Ikhwanul Muslimin. Pendiri Ikhwan ini mengajak umat ke arah:

Pertama: Menghidupkan kembali Islam sebagai agama dan negara, menciptakan masyarakat Islam, yang menjadikan Islam sebagai asas tunggal dalam menata kehidupannya. Ia mengajak masyarakat untuk melenyapkan undang-undang buatan manusiia (hukum negara sekuler) dan menggantikannya dengan syariat Islam.

Kedua: Membebaskan dunia Islam dari cengkeraman penjajah asing.

    Dalam tempo relatif singkat Hasan al Bana berhasil mendidik generasi muda yang beriman kepada Allah, sebagai Tuhannya dan Islam sebagai agamanya dengan keimanan yang mendalam, serta siap berkorban demi memperjuangkan Islam sekalipun untuk itu ia harus mengorbankan miliknya yang paling berharga.

    Beliau berhasil membangun gerakan kebudayaan Islam di Mesir dan dunia Islam melalui penerbitan majalah-majalah Islam dan menjalin hubungan dengan gerakan-gerakan Islam lain di dunia Islam, seperti: Suriah, Libanon, Palestina, Pakistan dan Indonesia. Dr Michael pernah mengatakan, ”Organisasi Ikhwanul Muslimin telah menjadi pusat pelatihan bagi para aktivis gerakan Islam di seluruh dunia Islam.”

    Hanya dalam waktu beberapa tahun saja, Ikhwanul Muslimin di Mesir telah berhasil mendirikan 200 buah cabang. Diantaranya terdapat delapan organisasi yang berkiprah dalam bidang kemiliteran dan penyiapan tenaga pejuang revolusi.

    Gerakan ini telah mendirikan sekolah-sekolaj Islam, rumah sakit, balai-balai pertemuan, untuk kepentingan pengabdian masyarakat guna mengimbangi gerakan Kristenisasi di Mesir.

    Strategi yang ditempuh oleh Hasan al Bana dalam membentuk jamaahnya adalah:

    1. Penanaman akidah secara mendalam
    2. Pelayanan yang dilakukan secara lemah lembut
    3. Aktivitas gerakan yang berkelanjutan

    Metode yang dilakukannya dalam dakwah adalah dengan bil hikmah, pengajaran yang baik, dan dialog yang didasarkan pada hujjah serta sikap amanah. Pada waktu yang sama beliau juga menyiapkan diri dan jamaahnya untuk membangun kekuatan sejalan dengan perintah Allah dalam surat al Anfal ayat 60, “Dan hendaklah kalian bersiap diri dengan sekuat tenaga menghadapi mereka dengan kuda-kuda yang ditambat untuk kamu gunakan meneror musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kamu.”

    Hasan al Bana dengan susah payah membangun gerakan kemiliteran untuk menghadapi penjajah Inggris di Mesir. Cita-citanya yang pertama adalah mengusir semua penjajah dari dunia Islam.

    Ia pernah berkata, “Islam tidak pernah rela membiarkan umatnya hanya berkesempatan menikmati kebenaran dan kemerdekaan secara terbatas, apalagi berkaitan dengan masalah kepemimpinan dan jihad fi sabilillah, sekalipun akhirnya umat terpaksa memperjuangkannya dengan darah dan harta untuk mendapatkan kemerdekaannya. Mati lebih baik daripada hidup diperhamba dan dieksploitasi oleh penjajah.”

    1 2 3Laman berikutnya

    Artikel Terkait

    Back to top button