Kejamnya Waktu Subuh
Waktu subuh juga lebih menyengsarakan dari sekedar kemiskinan dunia.
Karena bagi orang-orang yang tergilas waktu subuh hingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah sedikit sekali 1/150 pahala shalatnya.
“…dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan shalat semalam suntuk” (HR Muslim).
Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Fantastis!
Shalat selama sepuluh jam, atau kurang lebih 150 kali shalat! Betapa agung fadilah shalat subuh berjamaah ini. Betapa malangnya orang yang tergilas waktu subuh, orang-orang yang mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.
Waktu subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian? Tahukah Anda bahwa Nabi SAW menyetarakan dengan orang munafik bagi yang tidak mampu melaksanakan shalat subuh berjamaah?
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
Orang yang tergerus waktu subuh hingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah adalah orang yang dalam keadaan bahaya, karena disetarakan dengan orang munafik.
Padahal, ancaman bagi orang munafik adalah neraka Jahannam. “Sesungguhnya Allah SWT akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam” (An Nisa:140).
Bukankah Jahannam lebih berbahaya dari sekedar kobaran api yang disiram bensin?