Kekuatan Doa Menghadapi Masalah
إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Ya Robbi, sesungguhnya aku bernadzar kepada-Mu, apa yang ada dalam kandunganku kelak akan menjadi hamba yang mengabdi kepada-Mu, maka terimalah nadzarku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha mendengar, lagi Maha mengetahui.” (Surat Ali Imran: 35-36).
Yaitu memanjatkan doa yang mengantarkan anak-anaknya untuk tidak tunduk pada dunia, yang mengantarkan mereka kembali kepada Allah SWT, dan membaktikan seluruh hidupnya untuk menjaga agama. Jika anak juga dibiasakan untuk mendoakan kedua orantuanya, tentu juga akan terbuka pintu-pintu berkah untuk seluruh anggota keluarga.
Akhirnya, bila kita tertimpa masalah, maka bertahanlah pula dengan doa. Yaitu, dengan mengatakan, “Qadarullah wa massyaaa fa’ala,” yang artinya, “Allah telah menakdirkannya dan apa yang Dia kehendaki, Dia perbuat.” Berdoalah pula seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam manakala menghadapi musibah.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ
“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu, dan anak hamba perempuanMu, ubun-ubunku berada di tanganMu, hukumMu berlaku terhadap diriku, dan ketetapanMu adil pada diriku. Aku memohon kepadaMu dengan segala Nama yang menjadi milikMu, yang Engkau namai diriMu dengannya, atau yang Engkau turunkan di dalam kitabMu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisiMu, maka aku mohon dengan itu agar Engkau jadikan Alquran sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku, pelipur kesedihanku, dan penghilang bagi kesusahanku.”
Juga penting, bagi kita untuk memahami apa isi doa yang kita panjatkan. Akan sangat baik, jika doa berisi pengakuan bahwa Dialah Yang Mahaperkasa dan Mahakuasa atas segala sesuatu. Kitalah yang lemah dan Dialah Allah, sumber dari segala kekuatan dan kemampuan.[]
KH. Bachtiar Nasir, Pimpinan AQL Islamic Center.