Kelompok Neo-PKI Bakar Gambar Habib Rizieq, tapi Gagal
Jakarta (SI Online) – Bak bangun kesiangan, tak ada hujan tak ada angin, sekelompok kaum neo-PKI menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin 27 Juli 2020.
Segelintir massa itu adalah massa yang selama ini dikenal sebagai pendukung keras Jokowi-Ahok, penentang gubernur Anies Baswedan dan kelompok yang sok-sokan berteriak Pancasila dan NKRI. Padahal mereka adalah neo-PKI. Sosok pemimpinnya adalah Boedi Djarot, Ketua Umum Gerakan Jaga Indonesia.
Karena neo-PKI, sudah dipastikan bila mereka anti ormas Islam, anti FPI, anti HTI, anti Habib Rizieq dan tentu saja anti Khilafah, salah satu ajaran Islam. Baik laki-laki maupun perempuan anggota gerakan itu, lisannya tentu tak beradab. Mirip Gerwani di era ’60 an.
Seperti yang mereka lakukan pada Senin kemarin. Di pagar utama gedung DPR/MPR, mereka memasang sebuah banner panjang merah putih. Tulisannya, “Saatnya Rakyat Melawan Khilafah, Kawal Pancasila dan NKRI”.
Lalu mereka meluapkan kebencian dan kemarahan terhadap kelompok Islam dengan menurunkan banner besar bergambar Habib Rizieq yang mereka buat sendiri, lalu hendak mereka bakar.
Banner itu mereka siram dengan bensin lalu disulut dengan korek. Api membakar. Tetapi hanya membakar bensinnya saja. Tidak sampai membakar banner. Alias, banner bergambar Habib Rizieq sama sekali tidak terbakar. Gagal.
“Horeeee…” mereka sempat senang. Tapi ternyata api mati lagi. Lalu mereka terdiam. “Pakai bensin lagi,” kata yang lain.
“Bakar..bakar…” yang lain memprovokasi. “Soalnya basah ini.”
Putus asa, banner tak bisa dibakar mereka langsung robek-robek banner itu.
Lalu ada seorang perempuan, dengan lantang dan tak beradab mengatakan, “Rizieq Syihab tukang jualan minyak wangi yang mengaku habib, maka harus dibumihanguskan. Ketika dia berani berada di NKRI kita siapkan kain kafan dan peti mati untuk dia.”
“27 Juli 2020 adalah tonggak perlawanan kita terhadap khilafah. Hancurkan khilafah..hancurkan khilafah..lawan khilafah,” kata perempuan itu seperti orang mengigau. Mereka mau lawan dan hancurkan khilafah, khilafah mana yang mau mereka hancurkan? Bodoh kok dipelihara.
Menghadapi provokasi kelompok neo-PKI ini, Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis mengatakan, umat harus menegakkan hukum Islam terhadap massa gerombolan neo-PKI itu.
“Umat Islam harus menegakkan hukum Islam. Kalau berhadapan umat Islam, risiko yang dihadapi gerombolan PKI itu. Silahkan polisi memproses hukum, masyarakat mempunyai hukum adat, umat Islam punya hukum Allah,” kata Kiai Shobri.
red: farah abdillah