Keluar dari Keanggotaan, Amerika Tuduh Dewan HAM PBB Munafik
New York (SI Online) — Amerika Serikat memutuskan hengkang dari keanggotaan Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa. Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menyebut badan itu munafik dan melayani kepentingan sendiri serta mengolok-olok hak asasi manusia, demikian dilansir BBC Indonesia, Rabu (20/6)
Dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, Haley juga menuding Dewan HAM PBB sebagai “kubangan bias politik”. Meski demikian, dia menegaskan, “Saya ingin membuat ini sejernih mungkin bahwa langkah ini bukanlah kemunduran dari komitmen kami terhadap hak asasi manusia.”
Pada kesempatan yang sama, Pompeo menjuluki Dewan HAM PBB sebagai “pembela HAM yang payah.”Lebih buruk dari itu, Dewan HAM PBB menjadi wadah untuk melaksanakan kemunafikan tak tahu malu lantaran banyak pelanggaran hak asasi manusia terburuk di dunia diabaikan dan sejumlah pelanggar paling serius di dunia duduk di dewan,” tambah mantan Direktur CIA itu.
Menanggapi sikap AS, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyatakan bahwa dia lebih memilih agar AS tetap berada di dewan.
Adapun Komisioner HAM PBB, Zeid Ra’ad Al Hussein, mengatakan pengunduran diri AS “berita mengecewakan, serta benar-benar mengejutkan.”
Sikap AS mengemuka di tengah bermunculannya kritik tajam ke arah pemerintahan Presiden Donald Trump sehubungan dengan kebijakan memisahkan anak-anak migran dari orang tua mereka di perbatasan AS-Meksiko. Zeid Ra’ad Al Hussein menyebut kebijakan tersebut “tidak bernurani”.
Pengunduran AS dari Dewan HAM PBB adalah puncak dari perseteruan sejak tahun lalu. Kala itu, Nikki Haley menuduh badan yang dibentuk pada 2006 tersebut punya bias anti-Israel yang kronis dan AS sedang meninjau keanggotaannya.
Haley mengatakan bahwa sulit diterima bahwa ada sejumlah resolusi diloloskan untuk menentang Israel, namun tiada satupun untuk Venezuela ketika sejumlah demonstran tewas dalam konflik politik.
Sekilas tentang Dewan HAM PBB
Dibentuk pada 2006 untuk menggantikan Komisi HAM PBB, yang dideskreditkan karena memilih sejumlah negara anggota dengan jejak rekam HAM yang dipertanyakan. Semua 47 negara anggota dipilih untuk masa menjabat tiga tahun
Dewan HAM bertujuan untuk menyoroti berbagai pelanggaran HAM dengan mengeluarkan resolusi, namun menghadapi kritik yang sama seperti Komisi HAM PBB.
Dewan HAM juga mengirim berbagai pakar independen dan mendirikan sejumlah komisi penyelidikan untuk melaporkan pelanggaran HAM di tempat-tempat, seperti Suriah, Korea Utara, Burundi, Myanmar, dan Sudan Selatan.
Pada 2013, sejumlah kelompok pelindung HAM menyampaikan keluhan saat Cina, Rusia, Arab Saudi, Aljazair, dan Vietnam terpilih sebagai anggota. AS bergabung pada 2009 di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama.
Sumber: BBC Indonesia