Kemenangan

Kemenangan dalam perjuangan
Bukanlah menundukkan lawan
Hingga mereka menjadi budak belian
Atau mereka tunduk di bawah kaki kalian
Tapi kemenangan dalam Islam
Adalah ketika lawan dalam kesadaran
Mengubah agamanya menjadi Islam
Kemudian bersama berbarengan membentuk masyarakat islam
Bila anda berhasil menyadarkannya masuk Islam
Pahala dari Allah tidak terkirakan
Surga dari Yang Maha Pencipta menanti di depan
Bahagia dunia akhirat penuh dengan ketentraman
Itulah perjuangan Rasulullah sebenarnya
Menyadarkan kaum kafir agar masuk islam dengan tangan terbuka
Dari mulai diri sendiri, keluarga terdekat hingga meluas ke tetangga
Hingga seluruh jazirah Arab menjadi Muslim bersama
Dakwah itu terus meluas hingga ke tanah air kita Nusantara tercinta
Bila banyak daerah lain menerima Islam setelah ‘peperangan terbuka’
Dimana kaum Muslim diperangi lebih dulu, baru menyerang terbuka
Di Nusantara, Islam masuk dengan damai dan berwajah ceria
Takdir Allah menjadikan negeri kita penduduk Muslimnya terbesar di dunia
Seperti ada Amanah agar kita menjadi pemimpin Islam di dunia
Menjadi teladan agar negeri-negeri Islam lain mencontohnya
Indonesia adalah bangsa pejuang yang rela meneteskan keringat dan darah ketika para penjajah tiba
Portugis, Belanda, Inggris, Jepang dan Sekutu merasakan pahitnya ketika mencoba menjajah Indonesia
Para ulama, santri dan rakyat bahu membahu melawan penjajah durjana
Semboyan isy kariman au mut syahidan, hidup mulia atau mati syahid menggelora
Kalimat Allahu Akbar dan La Ilaha illah Lllah Muhammadur Rasulullah adalah senjata utama
Para penjajah bukan hanya rakus ingin mengeruk kekayaan negeri kita
Tapi juga menyebarkan misi Kristen untuk mengubah agama Islam yang telah dianut penduduk sejak lama
Mereka gagal, meski telah mengerahkan pasukan dan misionaris terbaiknya
Mengerahkan pesawat terbang, tank dan senjata otomatis terbaik di masanya
Mahalayati maju dengan gagahnya
Bertanding melawan pasukan Portugis yang akhirnya tunggang-langgang kembali ke negerinya
Pangeran Diponegoro maju dengan ksatria
Melawan gerombolan Belanda yang sombong dan durjana
Bertahun-tahun mereka memerangi Diponegoro dan pasukannya
Mereka sebenarnya telah kalah dan lelah jiwa perangnya
Tapi dasar penjajah penipu dan liciknya tiada tara
Diponegoro dibohongi dan diajak musyawarah bersama
Setelah itu ditangkap dan dibuang ke Sulawesi sana
Panglima Sudirman tidak kalah perkasanya
Ia dan pasukannya berjalan ‘ratusan kilometer’ untuk menghadapi Belanda
Meski badannya sakit, gerilya perjuangan tidak kenal Lelah dilakoninya
Seorang guru teladan yang menyerahkan jiwaraganya untuk kemerdaan negeri tercinta
Sebelum kaum penjajah itu datang, Islam memang telah terukir dalam jiwa penduduk ratusan tahun sebelumnya
Para ulama dari Timur Tengah dan Wali Songo bekerjasama mengislamkan Nusantara tercinta
Ketika Islam datang, bak gelombang lautan yang membawa pasir-pasir ke Pantai
Ketika Islam datang, para penduduk bersuka cita menyambutnya
Karena Islam datang bukan untuk membuat mereka menjadi budak belian
Bukan untuk menjadikan mereka pekerja murahan
Bukan untuk menjadikan mereka sujud di bawah kaki majikan
Bukan untuk menjadikan mereka kaum sudra yang boleh dihinakan