NUIM HIDAYAT

Kemenangan

Islam datang membawa ajaran yang mencerahkan akal manusia
Islam datang dengan membawa nilai-nilai yang menentramkan jiwa
Islam datang dengan norma-norma yang sesuai dengan fitrah manusia
Islam datang untuk memecahkan problematika manusia
Baik problem fisik maupun batinnya

Para ulama datang membawa Al-Qur’an yang mengajarkan persamaan manusia
Menghapus kasta-kasta yang saat itu kokoh di kerajaan-kerajaan Nusantara
Mengajarkan Tuhan yang satu, Yang Esa tidak ada yang menandinginya
Mengajarkan tulis menulis bahasa Al-Qur’an yang tinggi nilainya
Mengajarkan sastra yang diambil nilainya dari Al-Qur’an mulia
Mengajarkan berfikir untuk memahami ayat-ayatNya
Baik ayat di alam semesta
Maupun ayat-ayat pada Al-Qur’an mulia

Mengajarkan akhlak mulia, sebagaimana diteladankan Rasulullah tercinta
Mengajarkan shalat lima waktu agar senantiasa ingat pada Tuhannya
Mengajarkan zakat sedekah agar peduli dengan sesama
Mengajarkan puasa agar badan dan jiwa sehat senantiasa
Mengajarkan haji agar bisa kerjasama dengan Muslim di luar negeri sana

Kemenangan akan diberikan Allah ketika perjuangan dalam puncak kesulitan
Lihatlah Rasulullah, ketika pasukan kafir bersekongkol ingin membunuhnya
Allah turunkan wahyu agar segera Rasulullah pergi dari Mekkah yang gelap gulita
Dengan ‘berjalan kaki’ Rasul bersama Abu Bakar melintasi gurun sahara

Bila di Mekkah, Rasul dilecehkan diancam bunuh dan bahkan ada yang disiksa dan dibunuh sahabatnya
Di Madinah Rasul disambut dengan gegap gempita
Lagu ‘thalaal badru alaina’ menyambutnya dengan sukaria bersama

Ketika pertama di Madinah, Rasul tidak membangun istana raja
Tidak membangun rumah-rumah mewah untuk diri dan sahabatnya
Tapi Rasul membangun masjid untuk ibadah bersama
Masjid tempat bermusyawarah bersama
Masjid tempat mencari ilmu bersama
Masjid tempat memecahkan problematika masyarakat bersama

Setelah itu dengan jeniusnya Rasulullah mempersaudarakan berbagai suku di sana
Kaum yang berhijrah dipersaudarakan dengan kaum yang menyambutnya
Kaum pendatang dipersaudarakan dengan kaum pribumi di sana
Sehingga rasa dengki hilang diganti dengan tolong menolong bersama

Rasul memang pemimpin yang sebenarnya
Guru para pemimpin-pemimpin Islam sedunia
Pemimpin yang menangkap suara batin dari masyarakatnya
Pemimpin yang berani maju ke depan ketika musuh ajak perang di sana
Pemimpin yang tidak pernah gentar meski musuh sangat besar jumlahnya
Pemimpin yang tidak pernah memberikan sikap pesimis kepada anak buahnya
Pemimpin yang selalu memberikan rasa optimis bagaimanapun besar tantangan yang dihadapinya
Pemimpin yang tidak bermewah-mewah ketika masyarakatnya banyak yang miskin papa
Pemimpin yang berani hidup sederhana, agar kekayaan negara untuk rakyat sebesar-besarnya
Pemimpin yang melewati malam-malamnya untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Kuasa
Pemimpin yang melewati hari-harinya untuk memecahkan masalah rakyatnya
Pemimpin yang membimbing rakyatnya agar cinta ilmu daripada harta
Pemimpin yang mengingatkan rakyatnya agar lebih cinta akhirat daripada dunia
Pemimpin yang mengingatkan rakyatnya bahwa hidup di dunia sementara
Pemimpin yang mengingatkan rakyatnya bahwa hidup di akhirat adalah abadi dan kekal di sana
Itulah pemimpin yang sebenarnya
Pemimpin yang harus kita teladani bila kita ingin membawa bangsa menjadi adil makmur dan diridhai Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.

Nuim Hidayat Dachli, Direktur Forum Studi Sosial Politik

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button