Ketemu Menag, Ketum FPI Usul Fikih Jihad Diajarkan di Madrasah
Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Shobri Lubis mengaku pernah berjumpa dengan Menteri Agama dan mengusulkan tentang pelajaran jihad di sekolah.
“Sekarang jihad dilarang-larang dihapus dari mata pelajaran. Saya bertemu Menteri Agama, saya katakan, Pak Menteri seharusnya rakyat Indonesia diajari fikih jihad yang benar di madrasah-madrasah. Ajari supaya apa? supaya tidak diselewengkan sama teroris,” ujar Shobri dikutip Suara Islam Online, Rabu (11/3) melalui video ceramahnya yang beredar.
Sayangnya, Shobri tak menyebutkan kapan dan dimana ia bertemu Menteri Agama. Termasuk nama Menag yang dimaksud.
Ia menegaskan, sejarah dalam mencapai kemerdekaan Indonesia itu diperjuangkan dengan upaya jihad. Karena itu, jangan sampai jihad disalahkan.
“Bukan justru malah disalah-salahin, pendiri negara ini pakai jihad, dari Sabang sampai Merauke semua ulama memakai jihad dalam melawan penjajah. Terakhir Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari untuk mengusir penjajah secara total dia umumkan resolusi jihad dan diaminkan seluruh ulama, akibatnya terjadi perang sabil, 20 ribu umat Islam mati syahid, tapi akibatnya penjajah pergi, itulah NKRI sampai sekarang,” jelas Shobri.
“Jadi NKRI berdiri atas jihad, atas darah syuhada, eh sekarang jihad dijelek-jelekin, jihad dibilang ajaran radikal, pernah salah apa jihad?” tambahnya.
Ustaz Shobri menegaskan bahwa jihad berbeda dengan teroris. “Teroris itu penjahat bukan jihad, jihad ada aturan, teroris itu penjahat dia harus diluruskan bukan jihadnya,” tuturnya.
Menurutnya, jika menyalahkan jihad artinya ikut menyalahkan para pendiri bangsa yang melakukan itu.
“Kasihan pendiri negara ini yang berjihad mengorbankan segala yang mereka miliki, jiwa dan harta bendanya untuk negara ini, ternyata mereka disalahin,” tandas Shobri.
red: adhila