Kerusakan Ilmu
Ilmu psikologi Al-Qur’an adalah yang terhebat untuk manusia
Kalimat kalimatnya yang indah, penuh keoptimisan bagi yang mau mendalaminya
Diturunkan dari yang Maha Indah yang menciptakan keindahan bunga bunga
Semua ilmu yang dipisahkan dari Al-Qur’an akan hilang kecantikannya
Lihatlah Rasulullah yang psikologinya dari wahyu Al-Qur’an
Menjadi pemberani, jenius dan bahagia di atas bahagia
Utsman bin Afan, Umar bin Khattab, Sayidina Ali misalnya
Hasan al Bana, Sayid Qutb, Syekh Ahmad Yasin, Kartosuwiryo dan yang lainnya
Dihukum mati atau dibunuh tetap tersenyum mukanya
Karena mereka tahu kebenaran harus dipertahankan dengan nyawa
Keimanan yang tinggi menghadapi gelombang hidup adalah hal biasa
Pendidikan psikologi mana yang bisa menumbuhkan jiwa-jiwa pemberani seperti mereka
Di masa kini pasukan Hamas yang begitu dahsyatnya
Menghadapi kematian sama seperti menghadapi kehidupan biasa
Mereka dibina Al-Qur’an setiap harinya
Ibadah shalat dan terutama shalat malam dijalankan dengan seriusnya
Pasukan Israel yang psikologinya dibina
Sekadar untuk cinta negerinya
Hidup dan mati untuk negaranya
Jiwanya penuh penakut dan gemetaran kalau bertemu pasukan Hamas di medan lapangan terbuka
Jiwa tauhid yang dibina Al-Qur’an yang mulia
Menjadikan seseorang takut hanya kepada Tuhannya
Manusia dianggap biasa saja
Mereka yang takut kepada Tuhan akan berani menghadapi manusia
Mereka yang berani kepada Tuhan akan takut berhadapan manusia
Psikologi Al-Qur’an inilah yang harusnya diajarkan di semua level pendidikan kita
Bukan psikologi Barat yang sekedar penelitian penelitian biasa
Penelitian perlu, tapi Al-Qur’an jauh lebih perlu untuk manusia
Ilmu sosiologi yang disinari Al-Qur’an mulia
Meneropong manusia dari tingkah laku atau akhlaknya
Membagi manusia dengan beriman dan takwa
Manusia yang lainnya, kafir, munafik, zalim, fasik dan sifat buruk lainnya
Mereka yang rajin shalat, membaca Al-Qur’an, sedekah dan sifat baik lainnya
Adalah mereka yang muhsin, mukminin dan muttaqin ya
Mereka yang tidak beriman kepada Al-Qur’an adalah kafir namanya
Mereka yang suka zina, mencuri/korupsi, judi dan dosa dosa besar lainnya zalim atau fasik namanya
Mereka yang suka membela kaum kafir padahal KTP-nya Islam, munafik namanya
Itulah ilmu psikologi Al-Qur’an, tapi hal itu tidak diajarkan kepada mahasiswa
Bahkan di kampus-kampus Islam rujukannya kebanyakan ilmuwan Barat yang akhlaknya sering tak terpuji kehidupannya
Barat memang memisahkan antara karya dan akhlak penulisnya
Dalam Islam tidak seperti itu ya
Seorang intelektual harus sesuai kata dan perbuatannya
Bila tidak, maka ia munafik intelektual namanya
Tak layak diikuti dan karya-karyanya harus dicermati, mungkin banyak salah di dalamnya
Mereka yang suka berbuat dosa besar, akan mendorong perbuatan dosa besar lainnya
Maka dalam Islam orang yang suka berbuat dosa besar tidak boleh menjadi saksi di pengadilan manusia
Orang yang seperti itu akan menghalalkan kebohongan bagi dirinya
Orang yang seperti itu tidak akan berbuat atau bersaksi adil bila pengadilan meminta
Kata ahli hikmah, perbuatan baik akan berkelindan dengan perbuatan baik lainnya
Perbuatan jahat (dosa besar) akan berkelindan dengan perbuatan jahat lainnya
Kata Al-Qur’an, Hal jazaaul ihsaan, illal ihsaan, di surat ar Rahman namanya
Bukankah kebaikan akan dibalas Allah dengan kebaikan pula
Ilmu sosiologi juga mengajarkan dalam pendidikannya
Para Nabi adalah kaum intelektual yang membimbing rakyatnya
Agar mencapai kehidupan bahagia di dunia dan setelah dunia
Bukan seperti intelektual Barat di sana
Yang tidak mau mengakui Nabi sebagai model terbaik yang diturunkan Allah untuk manusia
Sehingga menciptakan tokoh-tokoh khayalan Superman, Batman dan dewa-dewa
Menciptakan teori evolusi karena pengingkaran ayat Al-Qur’an yang mulia
Mengingkari Nabi Adam manusia mulia
Yang diturunkan ke bumi sebagai manusia pertama
Yang mengakui bahwa sumber segala ilmu adalah Allah SWT Sang Pencipta