Kesempurnaan Islam

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad saw melalui Malaikat Jibril. Islam terbentuk atas dua unsur yaitu akidah dan syariah (nizam).
Akidah Islam adalah iman kepada Allah SWT, Malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, Hari Kiamat, serta qadha dan qadhar, baik-buruknya semua dari Allah SWT.
Sedangkan nizam (syariat-Nya), adalah aturan yang Allah SWT turunkan untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dalam bentuk ibadah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri dalam bentuk akhlak, pakaian, makanan dan minuman, dan hubungan manusia dengan manusia yang lain dalam bentuk muamalah dan uqubat.
Keimanan kepada Allah SWT, Rasulullah Muhammad Aaw, dan Al-Qur’an dibangun melalui proses berfikir, melalui dalil aqli dengan memperhatikan segala hal yang dapat diindera, yang terdiri dari manusia, alam semesta, dan kehidupan.
Bahwa segala hal yang dapat diindera tersebut menunjukan adanya Pencipta Yang Maha Mengatur segala urusan, Maha Hebat, Maha Kuat, Maha Perkasa, Maha Pengatur, dan ahad (satu). Pencipta wajiblah satu dan harus satu, ia tidak beranak dan tidak diperanakan.
Keimanan yang telah diperoleh melalui peroses berfikir tanpa keraguan sedikitpun, yakin 100% ada Allah SWT yang menciptakan seluruh alam semesta, akan membentuk akidah Islam yang kokoh didalam diri seorang muslim.
Dan keimanan terhadap Allah SWT, akan mengantarkan pada keimanan kepada Rasulullah Muhammad Saw dan keimanan terhadap kebenaran Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT, yang diperoleh dari proses berfikir (dalil aqli).
Kemudian keimanan kepada Al-Qur’an akan mengantarkan pada keimanan kepada hal-hal yang gaib, yang dikabarkan dalam Al-Qur’an (dalil naqli), seperti hari kiamat, malaikat, surga, neraka, semuanya diyakini 100% ada, tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya.
Sehingga, sebab keimanan tersebut, maka manusia akan terdorong untuk melakukan amal saleh, yaitu amal perbuatan yang disukai dan dicintai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Yang dilakukan sesuai petunjuk dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Sesuai syariat-Nya.
Seorang muslim akan beribadah sesuai dengan petunjuk syariat-Nya. Seorang muslim akan berakhlaq mulia sesuai dengan petunjuk syariat-Nya. Seorang muslim akan bermuamalah sesuai dengan petunjuk syariat-Nya, termasuk didalamnya pada saat menjadi pemimpin umat manusia, seorang muslim akan menjadi pemimpin yang baik sesuai petunjuk syariat.
Karena itu menuntut ilmu syariat menjadi penting dan wajib bagi setiap muslim, agar hidup dan kehidupannya diterangi dengan cahaya dan petunjuk, tidak tersesat dan menyesatkan.
Diturunkannya syariat Islam. Menjadi bukti cinta Allah SWT kepada manusia agar kehidupan manusia tidak tersesat, agar kehidupan manusia selamat didunia dan akhirat.