Ketaatan Mengundang Keberkahan
Inilah yang dimaksud dengan keberkahan yang bukan sembarang keberkahan. Keberkahan dihadiahkan Allah bagi orang yang taqwa, yang telah lulus dari ujian kesempitan dan kesabaran, bahkan ujian pengalaman berdekatan dengan kematian, demi bertahan untuk taat pada Allah.
Masih banyak keberkahan yang masih ditahan oleh Allah bagi umat manusia, yang hanya bisa dicapai dengan ketaqwaan. Ketaqwaan kolektif teragung adalah taqwanya manusia beriman, semuanya tunduk pada aturan Allah, semua aturan Allah, dari urusan individu, keluarga, bernegara hingga mengatur negara orang.
Inilah yang harus diperjuangkan umat hari ini. Jika sekarang kita lihat negara yang kaya raya ini, tapi tidak bisa menangani masalah kekeringan dan banjir, lihat nanti jika hukum Allah ditegakkan. Kemudahan akan turun. Hujan yang banyak tidak akan menyebabkan banjir, kurang hujanpun tidak akan menyebabkan kekeringan. Seimbang semua, berlimpah dan memberikan rasa tentram.
Allah berfirman “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan”.
Maka upaya umat Islam hari ini untuk menegakkan hukum Islam secara kafah dalam bingkai khilafah agar keberkahan turun, menjadi hal yang sangat penting. Dakwah menegakkan syariah dan khilafah adalah perintah Allah. Tak seujung rambutpun kita berkuasa atas orang yang kita dakwahi. Kita berikhtiar mengajak mereka di jalan Islam hanya demi ketaatan kita pada Allah.
Dakwah adalah bagian dari ketaatan. Apapun ujian yang dihadapi tetaplah berjalan dalam ketaatan. Karena Allah menguji cinta kita padaNya, menguji tawakkal dan keikhlasan kita. Wallahu a’lam bi showab.
[Irianti Aminatun]