Ketika Henry Ford Membongkar Kejahatan Zionis Yahudi di Amerika dan Dunia
Saat itu, Ford menjadi yakin bahwa ada rahasia terorganisasi dan berbahaya yang mengancam Amerika, yakni orang-orang Yahudi yang terampil. Ia pun bergerak melakukan sesuatu. Dia sangat yakin jika ancaman ini dibeberkan, orang-orang Yahudi yang bermoral dan bertanggungjawab itu akan terancam.
Riset Ford menunjukkan bagaimana Yahudi menerapkan rencana-rencana mereka yang dirincikan dalam “Protocols of Learned Elders ff Zion.
”Berkenaan dengan protocol itu, pada 17 Februari 1921 Ford mengatakan, ”Satu-satunya pernyataan yang bisa saya keluarkan berkenaan dengan Protokol itu adalah semuanya sesuai dengan apa yang tengah terjadi saat ini…Protokol-protokol itu sesuai dengan situasi dunia sampai saat ini.”
Ketika diberitahu bahwa kaum Yahudi menyatakan Protokol itu sebagai dokumen palsu, Ford tidak mau menghabiskan waktu untuk berdebat. Dia hanya berkata, ”Apapun alasannya, yang jelas semuanya sesuai dengan apa yang terjadi di dunia saat ini.”
Ford menghembuskan nafas terakhir pada 7 April 1947 di Dearborn. Sebelumnya ia mendapat kecelakaan mobil misterius yang nyaris merenggut nyawanya.
Jadi, meskipun jutaan kopi buku Ford terjual di seluruh Amerika, namun sekarang ini buku tersebut hampir mustahil ditemukan. Mengapa demikian? Karena di negara Amerika yang disebut sebagai negara demokratis dan pluralis, buku ini diberangus secara terang-terangan. Anda tidak akan bisa membelinya di toko-toko lokal. Tidak juga bisa ditemukan di perpustakaan local.
Pada 1952, Mr Gerald LK Smith, Direktur Nasional Christian Nationalist Crusade, Lons Angeles, California menerbitkan edisi baru seri The International Jew dari artikel-artikel Ford. Terbitan baru ini juga dibeli dan dimusnahkan oleh kaum Yahudi.
Empat set volume asli The International Jew, berisi lebih dari 1000 halaman, bukan sekadar buku biasa. Pandangan-pandangannya tentang akar-akar situasi politik saat ini sangat mencengangkan dan mempunyai kekuatan untuk memprediksi. Yahudi Internasional dan gerakan zionisnya berperan sangat besar dalam mempengaruhi perdamaian dunia dan masa depan anak-anak kita. Kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika saat ini ditentukan di Tel Aviv. Di sana kepentingan-kepentingan Israel begitu diutamakan, sementara kepentingan rakyat Amerika tidak diperhitungkan.
Donald Bergus, duta besar pertama Amerika Serikat untuk Sudann pernah menulis,”Di Departemen Luar Negeri, kita biasa memprediksi bahwa jika perdana menteri Israel menyatakan dunia ini datar, maka dalam tempo 24 jam Kongres akan menggulirkan resolusi yang memberikan ucapan selamat atas temuannya.”
New York merupakan pusat populasi kaum Yahudi di dunia. Kota tersebut menjadi pintu gerbang sebagian besar barang-barang impor dan ekspor Amerika yang dikenai pajak. Di sana pula, semua bisnis yang dilakukan di Amerika memberikan penghormatan kepada para penguasa uang. Bagian terpenting dari kota itu berada dalam genggaman orang-orang Yahudi.
Tidak heran para penulis Yahudi yang menyaksikan kemakmuran ini, berseru dengan antusias bahwa Amerika Serikat adalah Tanah Yang Dijanjikan seperti yang dulu dikabarkan para Nabi. New York dalah Yerusalem baru. Sejumlah penulis lain bahkan memuji lebih jauh dan mendeskripsikan puncak-puncak pegunungan Rocky sebagai Pegunungan Zion.
Pada zaman George Washington, terdapat sekitar 4000 Yahudi di negara itu. Sebagian besar adalah pedagang-pedagang yang sukses. Mereka menyokong kepentingan Amerika dan membantu koloni-koloni revolusioner dengan memberikan pinjaman pada masa-masa kritis.