Ketua API Jabar: Seharusnya yang Mengibarkan Bendera Tauhid Itu Diapresiasi
Sukabumi (SI Online) – Ketua Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat Ustaz Asep Syaripudin menyayangkan munculnya reaksi yang mengaitkan panji Islam dengan radikalisme. Hal ini terkait adanya siswa yang mengibarkan bendera tauhid di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sukabumi.
“Seharusnya pihak Kemenag, sekolah dan Pemprov Jawa Barat merasa bangga ada siswa yang merasa bangga ia sebagai Muslim (dengan mengibarkan bendera tauhid),” kata Asep, Rabu (24/7/2019).
Kata Asep, tidak pada tempatnya jika siswa mengibarkan bendera tauhid itu dipermasalahkan dan dianggap meresahkan.
Menurutnya, kadang-kadang kebijakan pemerintah salah kaprah. Seharusnya, kata Asep, siswa yang mengibarkan bendera tauhid itu diapresiasi.
“Saat ini kita prihatin adanya arus globalisasi melalui informasi lewat media sosial berdampak karakteristik umat Islam khususnya bagi pemuda itu banyak yang terkikis. Ini ada pemuda, ada pelajar Islam menampilkan kebanggan sebagai muslim dengan mengibarkan bendera tauhid seharusnya senang bahkan kalau perlu diberikan hadiah, dan itu membuktikan MAN telah sukses mencetak siswanya untuk bangga sebagai seorang muslim, karena itu bagian dari tujuan pendidikan,” jelas Asep.
Wakil Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu menjelaskan bahwa bendera tauhid adalah panji Rasulullah, simbolnya umat Islam yang tidak perlu ditakuti.
“Apa salahnya mengibarkan bendera tauhid, dari sisi dalil jelas itu adalah bendera al liwa dan ar royah, itu adalah panji Rasulullah. Apa yang perlu ditakuti?” tandas Asep.
Sebelumnya, foto sejumlah siswa MAN mengibarkan bendera tauhid beredar viral di media sosial. Di dalam foto itu, siswa mengibarkan bendera tauhid berwarna dominan hitam serta bertuliskan kalimat tauhid, “Laa Ilaaha Illallah, Muhammad Rasulullah.” Tepat di sebelah pengibar bendera itu, terdapat siswa lain yang mengusung bendera Merah Putih. Di bagian lain, tampak spanduk dengan bertulisan ‘MAN 1 Sukabumi’.
red: adhila