Ketua MUI: Khotbah Jumat Jangan Membosankan
Jakarta (SI Online) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M. Cholil Nafis meminta isi khotbah dalam penguatan dakwah rutin yakni khotbah Jumat agar tidak membosankan.
Kiai Cholil mengatakan, khatib memiliki peran penting dalam setiap pelaksanaan Shalat Jumat. Sebab, dalam seluruh jamaah dilarang untuk berbicara saat khotbah sedang berlangsung, tanpa memandang struktur sosial dan ilmu.
“Khotbah adalah pekerjaan yang paling sulit karena durasinya pendek, tapi harus mengemukakan banyak hal,” kata Kiai Cholil dalam Pembukaan Pendidikan Khatib Wasathi yang digelar Komisi Dakwah MUI dan Wadah Silaturahim Indonesia (WASATHI) di Gedung MUI, Jl. Proklamasi, Jakpus, Sabtu (08/01/2022).
Kiai Cholil menyampaikan, khotbah yang paling baik adalah sedikit tapi mempunyai cakupan yang banyak, baik aspek ayat dan tafsirnya, sejarah, dan lain-lain.
Sebaliknya, apabila khatib menyampaikan khotbah tidak menarik, tidak jelas, dan memprovokasi orang lain maka khutbah tidak lagi diposisikan sebagai keadaan yang sangat sakral.
Ia pun menegaskan, sebagai umat Islam yang memiliki paradigma moderat, harus fokus mengajak jamaah hanya yang terkait praktik ibadah Jumat.
Di sisi lain, juga menekankan agar khotbah tidak boleh dijadikan sarana untuk memaki, menistakan, bahkan menyudutkan siapa pun.
“Jangan sampai khotbah menjadi orientasi duniawi, baik oleh khatibnya maupun kepentingan massa, di mana pun khotbah kita harus punya komitmen,” ujar Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok itu.
red: farah abdillah