Ketum Dewan Da’wah: Islam dan Barat Perlu Memahami Batas-batas Toleransi
Barat harusnya paham akan hal ini, sehingga memahami batas-batas toleransi. Karena itulah, kata Adian, dirinya menulis artikel dengan judul: “Kebodohan Macron, Menyatukan Umat Islam.”
Dalam soal kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw, kaum muslimin tidak lagi mengenal perbedaan mazhab, kelompok, suku bangsa, dan negara.
Tetapi, kaum muslimin pun perlu memahami peradaban Barat. Sebagai ummatud dawah yang mengemban amanah risalah ke seluruh umat manusia kaum muslim perlu memperhatikan kondisi dan situasi yang berkembang, agar dakwah kepada masyarakat Barat berlangsung dengan baik.
Sukses dakwah di Nusantara perlu dikaji dengan serius untuk bisa diterapkan di negara-negara Barat. Para dai yang datang ke Nusantara ini mendakwahkan Islam dengan cara-cara penuh hikmah, sehingga sukses mengubah negeri Nusantara menjadi negeri muslim terbesar di dunia.
Di tengah merosotnya peran agama dalam kehidupan pribadi dan masyarakat Barat, saat ini, Islam berpeluang besar memberikan solusi atas problem kejiwaan dan kemasyarakatan yang dialami masyarakat Barat. Islam memiliki konsep-konsep unggul yang sudah teruji dalam sejarah.
Karena itu, kaum muslimin di mana saja, terutama yang hidup di negara-negara Barat, dituntut untuk mewujudkan nilai-nilai Islam dalam pribadi dan kehidupan masyarakat muslim. Di sinilah kaum muslimin dituntut untuk menjadi contoh kehidupan, khususnya dalam masalah akhlak mulia.
Dengan kata lain, umat Islam dituntut untuk menjadi contoh dan pemimpin peradaban. Peluangnya besar sekali saat ini.
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) sebagai umat yang adil dan pilihan, agar kamu menjadi saksi atas umat manusia, dan Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kalian. (QS al-Baqarah: 143). []