Ketum Persada 212: Tentara Israel Malu-maluin, Kalah Perang Ngamuknya ke Warga Sipil
Jakarta (SI Online) – Ketua Umum DTN Persaudaraan Alumni 212 (Persada 212) KH Ahmad Shabri Lubis menegaskan bahwa pejuang Palestina hingga saat ini mampu memenangkan pertempuran melawan pasukan penjajah Israel sejak perang Badai Al-Aqsha 7 Oktober 2023 lalu.
“Dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala sampai sekarang pejuang Palestina masih memenangkan pertempuran, sampai sekarang ini sudah puluhan ribu tentara-tentara IDF yang mati, cacat, gila dan mereka sudah benar-benar tidak sanggup dalam kondisi perang yang begitu lama,” ujar Kiai Shabri dikutip Suara Islam, Selasa (4/6/2024) dalam acara podcast bersama Arie Untung.
Selama peperangan tersebut, mental pejuang Palestina tetap tangguh, mereka tidak takut menghadapi kematian.
“Pejuang itu tetap pada posisinya, mereka berebut mati syahid, kalau waktunya ajal dia mati dan maunya mati dalam perjuangan, konsepnya tetap dalam membela Al-Aqsha. Jadi kalau kita perhatikan, pejuang Gaza sampai sekarang mereka betul-betul masih memegang kendali dan menjadi pemenang perang di Gaza,” jelas Kiai Shabri.
Sebaliknya, lawan mereka yaitu tentara penjajah Israel itu dalam posisi yang kalah, tentara dari negara yang klaimnya terbaik di dunia itu tidak mampu melawan pejuang Gaza yang sebetulnya levelnya organisasi masyarakat (ormas).
“Jadi model perang Israel ini sudah kalah, dia nggak bisa perang melawan pejuang Gaza, nggak bisa melawan, Hamasnya nggak kelihatan terus, mereka bersembunyi dalam terowongan dan muncul ke permukaan melakukan perlawanan,” tuturnya.
Karena tak mampu melawan pejuang Palestina, akhirnya Israel hanya bisa meluapkan kemampuannya melawan warga sipil yang terdiri dari wanita, anak-anak dan orang tua yang tak berdaya.
“Kalah perang akhirnya mereka ngamuk serang bangunan lalu dia bilang gua menang, mereka tembak anak kecil lalu klaim menang, menembak perempuan, warga sipil semua dibunuh lalu klaim kemenangan,” ujarnya.
“Ini orang kalah perang, itu yang terjadi, malu-maluin, kalah strategi, kalah perang, kemudian dia melakukan kriminal berdobel-dobel kriminal menyerangnya warga sipil,” tambahnya.
Lebih dari itu, lanjut Kiai Shabri, saat ini rakyat dari negara-negara pendukungnya seperti Amerika, Inggris, Prancis itu semakin gencar melakukan demonstrasi mendukung Palestina, mendesak dihentikannya Genosida di Gaza.
“Mereka ramai-ramai menuntut kemerdekaan Palestina sekaligus menuntut dihukumnya Israel. Mereka demo besar-besaran untuk menyetop pengiriman senjata untuk Israel, mereka mengancam untuk tidak membayar pajak dan mereka melakukan gerakan boikot produk Israel,” tandasnya.
red: adhila