Ketum Persada 212: Tuhfanul Aqsha Selamatkan Indonesia dari Normalisasi Israel
Bogor (SI Online) – Ketua Persaudaraan Alumni (Persada) 212 KH Shabri Lubis mengungkap jasa besar pejuang Palestina untuk Indonesia di balik peristiwa Tuhfanul Aqsha (Badai Al-Aqsha) pada 7 Oktober 2023 lalu.
Menurut Kiai Shabri, selama ini Israel melalui sekutunya Amerika Serikat berupaya melakukan lobi-lobi politik terhadap negeri-negeri Muslim untuk melakukan normalisasi dengan Israel.
“Sejak empat tahun lalu Presiden Amerika Joe Biden itu berkeliling untuk melobi pemimpin negeri-negeri Islam untuk normalisasi dengan Israel. Semua negeri Islam dilobi, Arab Saudi dan yang lainnya termasuk Indonesia,” ungkap Kiai Shabri dalam tabligh akbar hari pahlawan di Masjid Ibn Khaldun, Kota Bogor, Ahad (10/11/2024).
Ia mengingatkan, khususnya kepada pemerintah, agar waspada menghadapi upaya normalisasi tersebut.
“Hati-hati, sampai sekarang ini terjadi lobi yang gila-gilaan. Kalau tidak ada perang membela Baitul Maqdis (Tuhfanul Aqsha), negara-negara Islam banyak yang sudah berhubungan diplomasi atau normalisasi dengan Israel,” kata Kiai Shabri.
“Jadi alhamdulillah berkat adanya perang Tuhfanul Aqsa, sekarang ini tertunda dan semoga tidak akan kejadian berhubungan normalisasi dengan penjajah. Aamiin,” tambahnya.
Oleh karena itu, Pimpinan Lembaga Pecinta Al-Aqsha itu menyerukan masyarakat Indonesia untuk terus menggelorakan upaya solidaritas untuk Palestina.
“Yang wajib kita lakukan dari Indonesia; satu, mendoakan mereka, dua jihad harta infak fisabilillah, tiga boikot produk-produk Yahudi, putuskan hubungan dengan segala macam yang dimiliki oleh jaringan Yahudi di negeri kita,” tegas Kiai Shabri.
Seperti diketahui, perang Tuhfanul Aqsha yang dimulai 7 Oktober 2023 hingga hari ini belum juga selesai. Hingga hari ke-402 pertempuran, korban agresi Israel terhadap sipil sudah memakan korban lebih dari 43 ribu warga Gaza yang gugur dan lebih dari 100 ribu terluka.
Sementara itu, pejuang Palestina masih tangguh menghadapi pasukan penjajah Israel. Para mujahidin terus memenangkan di setiap titik pertempuran.
red: adhila