Keutamaan Beramal Saleh

Allah SWT berfirman:
بَلٰى مَنۡ اَسۡلَمَ وَجۡهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحۡسِنٌ فَلَهٗۤ اَجۡرُهٗ عِنۡدَ رَبِّهٖ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ
“Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah [2]: 112)
Asbabun nuzul Surat Al-Baqarah ayat 112 tersebut adalah untuk merespon klaim orang Yahudi dan Nasrani bahwa mereka saja yang akan masuk surga. Allah SWT kemudian menegaskan bahwa masuk surga adalah bagi siapa saja yang menyerahkan dirinya kepada Allah dan berbuat baik.
Dari sebab turunnya ayat tersebut, menunjukan bahwa perang pemikiran telah terjadi dari sejak Al-Qur’an masih turun, ketika Rasulullah Saw masih ada. Perang pemikiran yang dilakukan oleh Yahudi dan Nasrani terhadap Rasulullah Saw. Kemudian Allah SWT memberikan petunjuk kepada manusia melalui Rasul-Nya, Nabi besar Muhammad Saw, agar Rasulullah saw mampu memberikan jawaban terhadap berbagai tuduhan terhadap Rasulullah saw dan agama yang dibawanya, antara lain adalah bahwa siapapun yang dia telah menyerahkan wajahnya kepada Allah SWT, artinya ia telah masuk Islam, kemudian ia berbuat baik, maka Allah SWT akan memberikan balasan pahala yang besar (surga), dan ia tidak akan merasa takut dan bersedih hati.
Dari ayat diatas pun dijelaskan bahwa tidak cukup seseorang hanya masuk Islam saja, namun juga ia harus berbuat baik, sehingga ia akan diberi pahala yang besar yaitu surga, dan ia tidak akan merasa takut dan sedih.
Artinya muslim dan berbuat baik adalah satu paket, yang akan membuat pelakunya diberi balasan pahala yang besar yaitu surga. Artinya pula bahwa perbuatan baik yang dilakukan oleh siapapun yang tidak menyerahkan dirinya kepada Allah SWT, maka ia tidak akan diberi pahala oleh Allah SWT yaitu surga dan amal perbuatannya menjadi sia-sia.
Sebab ketika seseorang menyerahkan dirinya kepada Allah SWT (berIslam), maka ia secara otomatis akan menyandarkan seluruh amal perbuatannya berdasarkan pada aturan Allah SWT, taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan keridaan.
Sehingga seorang yang telah menyerahkan wajahnya kepada Allah SWT (berIslam) ia akan beramal saleh, berbuat baik, sesuai dengan perintah Allah SWT dan larangannya.
Maka seorang yang telah menyerahkan dirinya kepada Allah SWT (berIslam), tidak akan mengatakan bahwa Allah SWT beranak dan diperanakan, tidak akan menyerupakan Allah SWT dengan makhluk-Nya, dan tidak akan menyamakan kekuatan Allah SWT dengan makhluk-Nya.
Maka mereka yang telah menyerahkan wajahnya menyerahkan dirinya kepada Allah SWT berarti dia telah berIslam, dan pelakunya disebut sebagai muslim,
Karenanya seseorang yang telah berIslam, maka ia harus berbuat baik, yaitu beramal saleh sehingga ia akan dimasukkan kedalam golongan orang-orang yang berbuat baik ” muhsinun”, sebagai hamba Allah SWT yang beruntung.
Adapun amal saleh yang dilakukan oleh seorang muslim adalah perbuatan yang harus memenuhi dua syarat, yaitu niat ikhlas karena Allah SWT dan cara benar seperti yang dicontohkan oleh Baginda Nabi besar Muhammad Saw.