Kewajiban terhadap Palestina

Kebrutalan tentara Zionis Israel terhadap rakyat Palestina semakin ekstrem dan tidak terkendali. Kebrutalan tersebut terus berulang. Le Historie se Repete kata orang Prancis. Sejarah akan kembali berulang, termasuk sejarah kebencian kaum Yahudi terhadap umat Islam. Mereka tidak pernah senang dengan kedamaian yang didapatkan kaum muslimin, terutama Palestina. (QS al-Baqarah [2]: 120).
Kaum Yahudi memiliki sikap paling keras permusuhannya terhadap umat Islam (QS al-Maidah [5]: 82), suka menyembunyikan kebenaran (QS al-Baqarah [2]: 42), suka ngeyel dan keras kepala (QS al-Baqarah [2]: 68-71), suka ingkar janji (QS az-Zukhruf [43]: 49-50), memiliki sifat bakhil dan tamak (QS an-Nisa [4]: 53).
Suka berbuat dosa, menyebarkan permusuhan, dan memakan yang haram (QS al-Maidah [5]: 62-63), suka mempermainkan ayat-ayat Allah dan mengubah yang halal menjadi haram atau sebaliknya sesuai keinginannya (QS an-Nisa [4]: 46), suka membunuh para nabi hanya karena ajarannya tidak sesuai tradisi dan kebiasaan hidupnya (QS Ali Imran [3]: 112), suka membunuh orang yang menyuruh manusia berbuat keadilan dan kebajikan (QS Ali Imran [3]: 21-22).
Setelah mengenal sifat asli kaum Yahudi maka tidak ada kata lain kecuali berjuang membantu kaum muslimin Palestina. Syeikh Abdul Khaliq as-Syarif menyebutkan kewajiban setiap muslim membantu saudara muslim Palestina.
Pertama, menegakkan agama Allah dalam diri kita dengan cara komitmen dengan hukum Allah, menegakkan kewajiban, dan syiar Islam dalam diri kita, rumah tangga, dan lingkungan sekitar.
Kedua, membaca doa qunut nazilah dalam setiap shalat, dan secara khusus pada shalat malam. Sepertiga malam merupakan waktu mustajab untuk dikabulkannya doa.
Ketiga, menumbuhkan ikatan emosional persaudaraan antar sesama Muslim. Ikatan inilah yang sengaja dijauhkan oleh musuh Islam. Ketauhilah bahwa, “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS al-Hujurat [49]: 10).
Nabi Saw menegaskan, “Perumpamaan orang Mukmin di dalam persahabatan dan rasa kasih sayangnya seperti tubuh yang satu. Apabila salah satu anggota tubuh itu sakit, maka semua anggota tubuh yang lain merasakan sakit.” (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, berjihad dengan harta. Berjihad dengan harta ini berlaku bagi kaum Muslim yang tidak mampu berjihad dengan jiwanya. Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa yang membekali seorang mujahid untuk berperang di jalan Allah, maka sungguh ia telah ikut berperang, dan barang siapa yang menjadi penanggung jawab yang baik (terhadap harta dan keluarga mujahid), maka sungguh ia telah ikut berperang.” (HR Bukhari Muslim).
Kelima, menyebarkan permasalahan Palestina di seluruh lapisan masyarakat supaya mereka sadar bahwa permasalahan Palestina merupakan permasalahan umat Islam. Nabi Saw bersabda, “Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin, maka ia bukan termasuk golongan mereka.” (HR Thabrani).
Keenam, mengenalkan permasalahan Palestina kepada para generasi muda bahwa agresi Israil terhadap Palestina merupakan bentuk penjajahan terhadap umat Islam. Hal ini bisa dilakukan melalui menyebaran buletin, majalah, juga dengan menggelar seminar dan aksi nyata menghimpun dana untuk Palestina.
Ketujuh, memboikot produk Yahudi dan sekutunya. Hal ini akan efektif dan terasa dampaknya jika masyarakat memiliki komitmen yang kuat untuk memboikot produk Yahudi dan para pemimpin memberikan teladannya.