NUIM HIDAYAT

Khilafah

Tapi rakyat Gaza yang punya Tuhan Maha Perkasa
Tidak patah semangat melawan sang yahudi Israel durjana
Meski hanya bersenjatakan batu dan ketapel di tangannya
Mereka terus melawan dengan apa yang mereka bisa
Para pahlawan yang gugur adalah penambah semangat untuk terus melawan di air, tanah dan udara
Kalimat Allahu Akbar terus berkumandang menggetarkan serdadu Israel yang manja
Serdadu yang lari ketakutan bila pasukan Hamas Palestina datang menyambutnya

Palestina ini seperti Indonesia
Ketika dijajah Katolik Portugis bertahun tahun lamanya
Dijajah Protestan Belanda ratusan tahun tiada tara
Rakyat Indonesia tidak pernah menyerah karenanya
Meski ratusan ribu pahlawan gugur melawan mereka
Gugur satu tumbuh seribu begitu semangatnya

Kalimat Allahu Akbar menjadi senjata utamanya
Kalimat Laailaahaillallah Muhammadur Rasuulullah menjadi benderanya
Melawan Belanda dengan senjata fisik apa adanya
Dengan keris, pisau, pedang, bambu runcing apa saja yang bisa dibawa
Atau senjata hasil rampasan Gudang-gudang amunisi kepunyaan Belanda sang durjana

Belanda meski termasuk pasukan terbaik di dunia
Dengan senjata dan teknologi mutakhir perangnya
Sambil membawa misi Kristenisasi di Indonesia
Tak membuat goyah para pahlawan di Indonesia
Merdeka atau mati adalah semboyannya
Hidup mulia atau mati syahid adalah panduannya
Ibu-ibu di rumah berpesan pada (suami dan) anaknya
Nak berangkatlah ke sana
Bebaskan negerimu dari penjajah kafir Belanda yang durjana
Lawan mereka dan kalau kau mati ibu tidak menangis karenanya
Ibu bahkan bangga punya anak-anak yang berani berkurban untuk rakyatnya
Ikhlaskan niat dan jangan lupa shalat bagaimanapun keadaannya

Para ulama, kiai, tokoh masyarakat memimpin rakyatnya dengan gagah perkasa
Wali Songo, Diponegoro, Tjut Nyak Dien, Teuku Umar, Kartini, Rahmah el Yunusiyah, Tjokroaminoto, Agus Salim, Kartosuwiryo, Soekarno, Mohammad Natsir, Mohammad Roem, Soeharto, Nasution dan lain-lain berjuang tanpa Lelah melawan penjajah terkutuk Belanda
Meski mereka mengerahkan pakar politiknya
Meski mereka mengerahkan pakar militernya
Meski mereka mengerahkan pakar agama, ilmu sosial dan budayanya
Meski mereka mengerahkan tank-tank, pesawat dan senjata militer mutakhirnya

Mereka lupa semangat kaum terjajah beda dengan kaum penjajah pendusta
Mereka tidak tahu semangat ruhiyah Islam tidak akan dikalahkan dengan senjata apapun namanya
Semangat yang berasal dari Yang Maha Kuasa
Semangat yang disinari dari kekuatan Yang Maha Kuat di semesta
Semangat seperti sang Nabi yang sendiri suatu ketika
Ketika berazam untuk mengislamkan dunia
Setelah mendapat wahyu dari Yang Menciptakan Semesta
Dari Yang Maha Tahu tentang rahasia seluk beluk fisik dan jiwa manusia
Dari Yang Maha Tahu mana yang baik dan buruk yang harus dijalani manusia

Setelah ratusan tahun berjuang akhirnya Indonesia merdeka
17 Agustus 1945 hari kemerdekaan kita
Tapi apa yang terjadi setelah merdeka
Tokoh tokoh Islam menangis tersedu sehari berikutnya
18 Agustus 1945 dihapuslah kata Islam dari UUD 1945

Soekarno, Hatta dan para perumus konstitusi itu telah mengkhianati para pahlawan Islam yang gugur melawan penjajah kafir Portugis dan Belanda
Soekarno karena syahwat kekuasannya sebenarnya juga telah mengkhianati pada tanggal 17 Agusttus 1945
Yang harus dibaca saat itu harusnya Piagam Jakarta yang disahkan 22 Juni 1945
Bukan coret-coretan dia yang dibuat di rumah Laksamana Maeda
Munkin karena ada kata Islam maka Soekarno tidak mau membacanya
Karena sejak lama ia telah bercita
Kalau negerinya merdeka ia ingin negeri itu sekuler seperti Turki di bawah Kemal Attaturk sang durjana
Terserah anda katakan Soekarno pahlawan atau apa yang jelas ia telah berkhhianat sejak negeri ini merdeka
Negara sekuler Indonesia sehingga kini rakyatnya miskin 60 juta jumlahnya
Sehingga kini zina, riba, judi, korupsi merajalela
Sehingga kini para pejabat berpesta pora di tengah-tengah penderitaan dan kemiskinan 60 juta rakyat Indonesia

Disitulah sebenarnya Kartosuwiryo marah pada Soekarno kawannya
Ia dirikan Negara Islam Indonesia karena ia tidak mau menyerah kepada Belanda
Tidak seperti Soekarno yang menyerah dan ia tidak punya pengalaman perjuangan perang fisik melawan Belanda
Ketika Soekarno memerintah barulah kelihatan belangnya
Maniak seks, egois, ‘membunuh kawan-kawan sendiri’, memenjarakan tokoh-tokoh Islam dan membubarkan partai Islam ternama
Banyak dosa Soekarno karenanya
Makanya ia takut menjelang kematiannya
Hamka disuruhnya shalat dan memohonkan ampunan dosanya
Semoga Allah Mengampuninya
Allah Maha Tahu segalanya…

Pancasila kebanggaan Soekarno kini tidak lagi menyala
Pancasila murung karena ulah para pemimpin negara

Ingatllah tahun 1956 di ‘Jakarta’
Pernah terjadi debat keras dasar negara apa untuk rakyat tercinta
Islam atau Pancasila?
Tokoh tokoh Islam memilih Islam sebagai dasar negara
Karena rakyat Indonesia 90% Islam agamanya
PNI, PKI dan lain-lainnya memilih Pancasila
Tokoh Islam waktu itu tahu bahwa Pancasila hanya jadi alat permainan oleh Soekarno, Aidit dan PKI untuk mencengkeram Indonesia

Dasar PKI karena tidak percaya Tuhann apa saja dibolehkannya
Asal berkuasa jutaan orang mati tak masalah baginya
Itu dilakukan Lenin di Rusia
Dan Mao Ze Dong di China

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button