Khotbah Jumat di Masjid Agung Al Azhar, Jimly: Normal Baru Dimulai dari Masjid, Bukan Mal
“…Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lainnya, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid yang di.dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.
“Ayat ini secara simbolik bukan hanya untuk kaum muslimin, semua rumah ibadah mengikuti, karena Indonesia adalah negeri yang berketuhanan, maka segala persoalan kita mulai (selesaikan) dengan keagamaan,” kata Jimly yang juga Dewan Pembina Yayasan Pesantren Islam Al Azhar.
Selanjutnya Surah Al Baqarah ayat 251 menjelaskan tentang perselisihan antarumat yang akan berimplikasi pada kehancuran bumi.
Di akhir ayat disampaikan “Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lainnya, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam”.
“Bersamaan dengan keseimbangan yang kita perlukan bersama, cara kita menjaga simbol spiritualitas adalah rumah ibadah dan bumi sumber kemakmuran bersama,” kata Jimly.
Kedua ayat ini, kata Anggota DPD asal DKI Jakarta itu, penting bagi umat muslim sebagai pegangan dalam keseimbangan hidup di dunia.
Jimly mengajak umat Islam untuk bersyukur karena bisa kembali melaksanakan Shalat Jumat di masjid secara berjamaah.
Hal ini atas inisiasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) agar masjid dan tempat ibadah lainnya dibuka lebih dulu dari pada mal dan perkantoran.
Namun, Jimly mengingatkan bahwa kehidupan tatanan normal baru harus dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, beribadah ke masjid bagi yang sehat dan dibatasi kapasitas orang yang beribadah.
“Semua protokol kesehatan yang kita laksanakan, tapi mulai hari ini dan seterusnya, mudah-mudahan timbul kemenangan melawan COVID-19, dan mudah-mudahan seluruh masjid di Indonesia mengikuti apa yang dilakukan Al Azhar. Istiqlal belum melaksanakan shalat karena renovasi,” kata Jimly.
red: a.syakira
sumber: ANTARA