Kiai Didin: Hadapi Islamofobia dengan Menguatkan Dakwah
Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin mengungkapkan bahwa gerakan Islamofobia (kebencian kepada Islam) akan selalu ada di sepanjang zaman.
“Islamofobia akan selalu ada setiap saat, mereka ingin menjadikan Islam sebagai suatu yang menakutkan, mereka bagian dari gerakan yang menyebabkan keraguan,” ujar Kiai Didin dalam kajian Ahad pagi (6/8/2023) di Masjid Al Hijri II, Kota Bogor.
Terkait peristiwa pembakaran Al-Qur’an baru-baru ini di Denmark dan Swedia, Kiai Didin mengatakan hal tersebut tidak akan menyurutkan umat Islam.
“Mereka mengiranya dengan Al-Qur’an dibakar itu Islam akan surut, tapi tidak, justru akan tambah berani,” jelasnya.
“Mereka tidak menyadari perlakuan Islamofobia ini dengan membakar Al-Qur’an atau membunuh imam masjid seperti di India justru akan membuat umat Islam tambah semangat dalam Islam. Mereka mengira bahwa umat Islam itu akan berhenti berdakwah, tidak, justru akan semakin semangat. Semakin diganggu, umat Islam itu akan semakin semangat, karena yang namanya dakwah itu timbul dari dalam hati,” tambah Kiai Didin.
Ketua Umum Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu menjelaskan bahwa di dalam Al-Qur’an Allah berjanji akan meninggikan agama Islam.
“Allah akan mengunggulkan agama Islam di atas agama lain walaupun akan ada kelompok orang munafik, orang zalim dan orang kafir yang benci,” jelas Kiai Didin.
Oleh karena itu, ia mengajak umat Islam untuk tetap tetap istiqomah mempelajari dan mengamalkan Islam dengan sebaik-baiknya. Hadapi gerakan Islamofobia dengan lebih semangat dalam berdakwah.
“Kita terus saja berdakwah, berbuat yang terbaik, dakwah tidak boleh berhenti gara-gara ada kelompok Islamofobia,” tandas Kiai Didin.
baca juga: Kutuk Pembakaran Al-Qur’an di Swedia, BKsPPI Desak PBB Berikan Sanksi Tegas
red: adhila